Uncategorized

Lewat Bayar, Gratis Pakai Jalan Lain

TIRTAMULYA, RAKA – Lokasinya di ujung Kecamatan Tirtamulya. Bahkan ada guyonan bagi orang yang berprilaku nyeleneh, seperti “dasar orang Kalen Etek.” Guyonan itu hanya gurauan semata, tanpa ada tendensi apapun. Namun, sudah menjadi bahasa umum di Tirtamulya dan sekitarnya. Ternyata, setelah ditelusuri, lokasi Kampung Kalen Etek, Desa Kamurang, itu jauhnya sangat jauh…Saking jauhnya, jarang ada yang tahu jika di kampung tersebut ada sebuah jembatan bambu yang dibangun berkali-kali, karena berkali-kali pun terhempas oleh aliran sungai ketika banjir.

Keberadaan jembatan itupun sangat vital bagi warga di kampung tersebut, termasuk Kampung Kalentemu, Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari. Saking pentingnya, jembatan itu akhirnya dibangun oleh seorang warga yang dikenal dengan sebutan pak Haji. Hebatnya, menggunakan uang pribadi alias tidak memakai uang pemerintah. Inipun ada alasannya, karena sudah sering warga Kalen Etek meminta kepada Pemerintah Kabupaten Karawang melalui pemerintah kecamatan, agar memperbaiki jembatan tersebut. Namun, tidak pernah dicumponi. Bosan menunggu, akhirnya jembatan bambu tersebut diperbaiki menggunakan uang pribadi.

Hal itulah yang menjadi alasan kenapa setiap pengendara motor yang melintasi jembatan itu, wajib membayar Rp2000. Sebagai penegasan, penunggu jembatan bernama Kokom (76) memasang papan bertuliskan “lewat harus bayar, motor Rp2000. Ini bukan jembatan umum tapi pribadi.” Papan itu dipampang tepat di atas jalur masuk jembatan. Sedangkan sang penjaga jembatan, cukup duduk di dekat kotak mirip kotak amal di masjid. Nantinya, si pengendara motor memasukan uang ke kotak tersebut.

Dalam sehari, kata Kokom, tidak kurang 60 motor yang melintasi jembatan. Diantaranya anak sekolah, pekerja pabrik, para petani dan warga lain yang sudah biasa melintas. Ia yang hanya sebagai penunggu kotak pembayaran, itu mengaku mendapat imbalan Rp3 ribu dari satu juta rupiah uang yang terkumpul dalam kotak uang itu. “Sejuta mah seminggu dibuka juga kotaknya dapat. Waktu kemarin aja 15 hari emak jaga, pas dibuka dapat Rp2 juta. Emak kebagian Rp7 ribu lumayan,” ungkap kokom.

Wahyu (47) pengendara yang melintas mengaku setiap hari pasti menggunakan jembatan bambu Kalentemu, jika hendak beraktivitas. Menurutnya, jembatan itu akses yang paling dekat jika hendak ke daerah Tirtamulya. “Ada satu lagi jembatan, tapi jauh harus muter ke sana ke Jebug,” ujarnya. (cr2)

Related Articles

Back to top button