Libatkan Orang Tua Jalankan Pendidikan Karakter
PURWAKARTA, RAKA – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Citalang kembali melakukan terobosan demi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Yakni, dengan menggelar seminar parenting bagi para orang tua siswa kelas 1, 2, dan 3.
Kepala Sekolah SDN 1 Citalang Anwar Mulyana mengatakan, seminar parenting merupakan kelanjutan dari program pendidikan berkarakter. “Ini sudah menjadi program kami sejak awal. Bahkan, sudah kami sampaikan kepada orangtua siswa pada saat pertemuan awal tahun ajaran baru,” ujar Anwar kepada wartawan.
Anwar juga mengapresiasi orangtua siswa yang proaktif terhadap kegiatan tersebut. Karena sekolah yang menggagas dan memfasilitasi, namun orangtua yang mempersiapkannya. “susunan panitia penyelenggara seluruhnya orangtua siswa,” katanya.
Ia juga menyampaikan, orangtua juga yang menyiapkan anggarannya. Hal itu menunjukan kepedulian orang tua atas kualitas pendidikan anaknya sangat tinggi. “Mereka juga ingin memahami kiat-kiat terbaik dalam menerapkan pola asuh yang baik bagi anak-anaknya,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Purwakarta yang juga menjabat Kasie Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Sadiyah. Dirinya menyebutkan, seminar parenting merupakan terobosan yang dilakukan SDN 1 Citalang demi suksesnya implementasi pendidikan berkarakter. “Harus diingat, tanggungjawab pendidikan bukan hanya diemban pemerintah dan dinas, tapi juga perlu melibatkan orangtua dan masyarakat,” kata Sadiyah.
Sadiyah menerangkan, seminar parenting ini memberikan pemahaman kepada para orang tua pentingnya pola asuh anak di rumah. Karena tidak semua orang tua memahami pola asuh anak yang baik itu seperti apa. Sehingga yang terjadi adalah pola asuh anak yang demokratis, cenderung memberikan kebebasan atau kelonggaran kepada anak. “Dampaknya, anak-akan banyak menuntut orangtua. Di sini perlu ketegasan,” tambahnya.
Ia menyampaikan, jangan memberikan anak terlalu banyak pilihan atau peluang, karena yang terjadi anak malah akan menindas orang tua. Justru orang tua harus memfilter peluang tersebut. Dirinya juga menegaskan, pendidikan karakter akan berhasil jika ada tiga pihak yang terlibat. “Ketiganya adalah sekolah, orang tua, dan masyarakat. Khusus peran orang tua, maka harus memenuhi tiga macam pelayanan pula. Pertama, kebutuhan fisik seperti pemenuhan gizi, sandang, dan lainnya,” ujarnya.
Kedua, sambung dia, kebutuhan psikis, di antaranya perhatian kepada anak yang membuat nyaman, tidak terlalu banyak intervensi, sehingga anak senang dan bahagia dengan ibu dan ayahnya. “Ketiga, aspek sosial. Di sini anak diajak untuk mengenal lingkungannya. Dikenalkan kepada paman dan bibinya, tetangganya, sehingga anak merasa diakuinya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara dr Nasri Bakri menyebutkan, orang tua siswa menyambut baik apa yang sudah menjadi program sekolah. “Kepala sekolah memiliki banyak program unggulan, dan kami selalu dilibatkan,” ujarnya.
Sebelum menggelar seminar parenting ini, orangtua juga sukses menggelar festival kuliner yang mendapat sambutan luar biasa. “Kami merasa senang dan mendukung penuh program sekolah. Karena ini demi kepentingan pendidikan anak-anak kami juga,” kata Nasri.
Ditemui usai kegiatan, Pembicara Seminar Mego Husodo menyebutkan, pendidikan berkarakter akan terbangun apabila sukses melewati tiga tahapan, yakni akidah, adab, dan ilmu. “Kuncinya kembalikan peran ayah ke rumah, yakni peran sebagai pemimpin di rumah. Ayah yang membuat aturan, ibu dan anak yang menjalankannya. Misalnya aturan tentang penggunaan gadget, hanya boleh diberikan saat usia 12 tahun itu pun dengan pengawasan,” ujarnya. (ris)