
Radarkarawang.id– Kabupaten Karawang memiliki banyak bangunan peninggalan bersejarah. Ini lima ikon tertua di Karawang, jejak sejarah yang masih berdiri kokoh.
Terkenal luas sebagai lumbung padi nasional, namun daerah ini juga menyimpan jejak sejarah yang tak kalah menarik dengan daerah lain.
Sejumlah bangunan bersejarah hingga situs keagamaan berusia ratusan tahun masih berdiri kokoh, saksi perjalanan panjang Karawang dari masa ke masa.
Bangunan–bangunan tersebut sebagian masih berfungsi, baik sebagai kantor pemerintahan maupun tempat ibadah. Berikut lima tempat tertua kebanggaan masyarakat Karawang:
1. Masjid Agung Karawang (1418 Masehi / 838 Hijriyah)

Masjid Agung Syekh Quro, berdiri pada tahun 1418 Masehi. Pendirinya ulama besar Syekh Quro atau Syekh Hasanudin bin Yusuf Sidik.
Masjid ini salah satu yang tertua di Jawa Barat, hingga kini menjadi pusat syiar Islam sekaligus simbol spiritual masyarakat Karawang.
2. Kelenteng Sian Jin Ku Poh (Abad ke-17)

Terletak di Jalan Muhamad Toha No. 9, Tanjungmekar, Karawang Barat, Kelenteng Sian Jin Ku Poh telah berdiri sekitar abad ke-17.
Baca Juga: Kekurangan Guru di Karawang
Kelenteng ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi bukti keragaman budaya dan toleransi di Karawang. Hingga kini, kelenteng tersebut tetap lestari.
3. Kantor Disparbud Karawang (Abad ke-18)

Gedung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang merupakan satu – satunya bangunan kuno peninggalan abad ke-18 yang masih tetap berdiri.
Pada masa kolonial Belanda, gedung ini berfungsi sebagai Kantor Kewedanaan sejak 1831 hingga 1942. Kini, jadi kantor Disparbud Kabupaten Karawang.
4. Bendungan Walahar (1925)

Bendungan Walahar berada di Kali Citarum berfungsi sejak 30 November 1925. Usianya hampir satu abad, menjadikannya bendungan tertua di Karawang.
Hingga saat ini, bendungan tersebut masih berperan vital dalam mengairi 87.396 hektare sawah dan menopang Kabupaten Karawang sebagai daerah agraris.
5. Jembatan Gantung Telukjambe (1960)

Jembatan Gantung Telukjambe resmi berfungsi pada 8 Februari 1960. Sejak dulu, jembatan ini menjadi jalur penting bagi mobilitas warga sekitar.
Tonton Juga: IWAN FALS, GARA GARA LAGU DIGELANDANG KE MARKAS TENTARA
Karena usia, kini jembatan tersebut tidak berfungsi, khawatir tidak mampu menahan kendaraan bertonase besar. Jika beroperasi, khawatir menimbulkan dampak fatal.
Kelima tempat tersebut bukti nyata bahwa Karawang bukan hanya kaya akan potensi pertanian, tetapi juga menyimpan warisan sejarah dan budaya.
Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, ikon- ikon bersejarah ini akan terus menjadi identitas Kabupaten Karawang bagi generasi mendatang. (uty)