HEADLINE

Lima Pasar Segera Diremajakan

CILAMAYA WETAN, RAKA – Selain Pasar Cilamaya, empat pasar lainnya diminta Bupati Karawang untuk dituntaskan proses revitalisasinya.
Dihadapan Kepala Disperindag, Cellica paksa Mantan Kasatpol PP tersebut, agar proses negosiasi, relokasi dan perencanaan pembangunan pasar tersebut, di beresi sebelum masa jabatannya berakhir. “Saya gak mau tahu, Pak Djodjo pokoknya harus beresi pasar lain untuk revitalisasi, seperti Rengasdengklok, Cikampek, Jatisari dan Pasar Beras Johar,” tantang Cellica, saat peresmian pembangunan Pasar Cilamaya, Rabu (27/2).

Menurutnya, Pasar Cilamaya paling perdana dan mulai pembangunannya, kedepan giliran Rengasdengklok karena sudah terbit Perjanjian Kerja Sama (PKS), disusul dengan Jatisari. Khusus Cikampek, sebutnya, pemda dan masyarakat pasar setempat kesulitan lahan untuk relokasinya. Ada lahan relokasi pedagang, tapi milik swasta tidak mau di sewa pinjamkan melainkan dibeli oleh pemkab. Baginya, tidak masalah, asalkan harga sesuai harga pasar secara umum, jangan membanderol harga tanah di luar batas kewajaran. Ini, sebut Cellica, sudah diurus langsung olehnya. Karena itu, Disperindag ia perintahkan agar Pasar Cikampek diselesaikan hingga 2020 mendatang dan mulai pembangunan. “Ini baru Cilamaya, besok-besok Rengasdengklok yang sudah ada PKS nya, kemudian Jatisari juga. Nah untuk Cikampek saya minta 2020 harus selesai,” pintanya.

Cellica juga menyinggung keberadaan Pasar Beras Johar. Kemacetan yang sering ditimbulkan pasar ini sudah tidak bisa ditolelir lagi, jadi Disperindag harus segera memetakan relokasi pasar beras untuk dituntaskan. Kalau macet, dilebarkan jalan juga tidak memungkinkan, karena banyak tumpukan truk beras, terus membuat macet. Karenanya, pasar-pasar yang saya sebutkan ini harus tuntas. ” Pokoknya saya gak mau tahu, pak Djojo harus bisa,” tandasnya.

Selain kelima pasar tersebut, revitalisasi pasar yang hingga kini belum tuntas adalah Pasar Baru Karawang. Ketua Ikatan Padagang Pasar Baru Karawang (IPPK) Asep Kurniawan minta Pemerintah Kabupaten Karawang tidak menyerahkan Pasar Baru Karawang ke pihak swasta. “Kalau dikelola pemda saya sepakat, karena pasar diswastakan kasihan pedagang. Pertama dari retribusi pasti akan tinggi. Lalu dari segi kelayakan bangunan kalau ada kerusakan pasti akan lama pengerjaan perbaikannya,” ujar Asep.

Ia melanjutkan, jika pasar mau dibongkar tidak boleh asal. Berkaca pada pembongkaran tahun-tahun lalu, kata Asep, seluruh pedagang sudah menyerahkan kepada pemda untuk dipihakketigakan, tapi tidak ada kejelasan. “Dulu masih dikelola pemda, cuma pembiayaan dari investor. Investor hanya membangun, setelah itu kerjasama dengan pihak bank. Nanti bank yang bayar lunas ke kontraktor. Pedagang nyicil ke bank. Kondisi pasar saat itu masih bagus, karena masih milik pemerintah,” ujarnya. (apk/rud)

Related Articles

Back to top button