HEADLINE

Limbah TPAS Jalupang Cemari Sawah, Kades Wancimekar Ngadu ke DLHK

KOTABARU, RAKA- Tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang juga mencemari area pesawahan yang ada di sekitar gunung sampah ini.
Pemerintah Desa Wancimekar bersama Badan Pengawas Desa (BPD) mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten untuk menyampaikan keluhan masyarakat karena adanya lahan persawahan yang terdampak limbah sampah Jalupang.
Kepala Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru Dimyat Sudrajat mengatakan, beberapa petani keluhkan sawah yang terdampak sampah TPAS Jalupang, kondisi sawah ketika musim hujan terkena limbah air dari sampah Jalupang, sedangkan di musim kemarau sampah-sampah berterbangan ke lokasi area sawah. “Kejadian ini sudah lama. Hasil panen petani kondisi padi kosong tidak berisi. Bahkan karena hasil panennya buruk, 2 kotak lahan sawah tidak ditanami pemiliknya. Untuk itu, keinginan kami dan petani, sawah yang tidak produktif atau terdampak dibeli oleh pemerintah dan selain itu dibuatkan turap, agar limbah air sampah tidak ke lahan sawah yang lainnya,” katanya, kepada Radar Karawang, Senin (5/6).
Kepala DLHK Kabupaten Karawang Wawan Setiawan mengatakan, DLHK setiap tahunnya itu membeli lahan baru sesuai yang dikeluarkan LSD (Lahan Sawah Dilindungi), namun anggarannya hanya mampu membeli satu hektare pertahun. “Yang menjadi komplain tadi, jadi dibeli tahun ini. Nanti kita akan membuat galian seluas 5 meter. Tapi ini memang bener harus diturap karena akan berdampak ke sawah yang lain. Kalau turap bukan kewenangan DLHK tapi DPUPR, nanti paling kita koordinasi,” terangnya. (zal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button