Linmas Ujung Tombak Keamanan Desa
Kepala Desa Mekarjaya, Euis Suyeti
PURWASARI, RAKA – Keberadaan linmas kerap dipandang sebelah mata, namun perannya tidak boleh dianggap remeh. Pasukan hijau-hijau itu adalah ujung tombak keamanan lingkungan.
Kepala Desa Mekarjaya Euis Suyeti mengatakan, linmas merupakan salah satu bagian penting pada satu desa, meski keberadaannya terlihat kecil, dibalik itu linmas memiliki peranan khusus. “Cuma terkadang linmas ini kurang perhatian,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, melalui program desa, pihaknya memberdayakan linmas sebagai ujung tombak keamanan lingkungan di Desa Mekarjaya. Terbukti totalitas linmas bisa terlihat dari berbagai kegiatan desa. “Yang pertama menjaga kantor desa selama 24 jam, yang kedua dari semua linmas yang ada tidak pernah absen pada satu kegiatan, mereka selalu hadir dan mendampingi,” tambahnya.
Ia mengaku, rasa semangat yang tinggi dimiliki oleh linmas tidak terlepas dari perhatian pemerintah desa, menurutnya rasa perhatian lebih yang dia berikan mampu menjaga stabilitas semangat serta kegigihannya saat bertugas. “Memang linmas ini punya tunjangan, tapi kita mampu atau tidak memberikan lebih dari itu. Artinya kinerjanya harus benar-benar diimbangi dengan urusan kebutuhan pokoknya,” akunya.
Masih dikatakan Euis, dari kekompakan yang ia bangun antara linmas dan pemerintah desa, Mekarjaya menjadi salah satu perwakilan pada perlombaan poskamling yang diselenggarakan oleh Polda Jabar. “Ini semua berawal dari perhatian kita kepada mereka, yang pasti kita terus menjalin kekompakan dan mampu menunjang kebutuhan perangkat khususnya linmas,” pungkasnya
Jaka (52), anggota Linmas Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek mengatakan, pekerjaan apapun dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah, menafkahi anak dan istrinya. Selain disibukan dengan tugas dan kewajibannya sebagai linmas, pria yang sudah mempunyai 2 anak ini juga mempunyai pekerjaan sampingannya yaitu menjadi seorang pengangkut sampah warga. “Ya tau sendiri, gaji dari pemerintah hanya Rp150 ribu perbulannya kalau hanya mengandalkan penghasilan dari tugas saja tidak cukup,” ucapanya.
Linmas Desa Balonggandu Sobari mengatakan, untuk honor tersebut tidaklah cukup untuk menafkahi keluarga. Bahkan untuk biaya hidup diri sendiri pun tidak akan cukup. Apalagi, kebutuhan hidup saat ini serba mahal. “Tau sendiri, gaji dari pemerintah hanya Rp150 ribu per bulannya,” ujarnya.
Padahal, masih dikatakannya, tugas linmas tidaklah mudah. Ikut bertanggung jawab menjaga keamanan lingkungan. Tapi, karena gajinya rendah, banyak anggota linmas mencari pekerjaan sampingan. Di sela-sela tugasnya sebagai linmas, dia sering menawarkan diri kepada warga untuk mebersihkan halaman rumah dan menarik sampah. “Kalau ngandalin gaji mah gak cukup, saya sambil nyari sampingan aja, buat nambah-nambah pengahasilan,” katanya. (nce/mal)