
KLARI,RAKA- Memasuki tahun ajaran baru, pengeluaran orang tua siswa membengkak, selain beli seragam juga buku pelajaran. Setelah LKS tidak ada ganti modul. Orang tua siswa rogoh kocek Rp522.500.
Salah seorang orang tua siswa kelas 8 SMPN 1 Klari yang enggan disebutkan namanya menyebut, anaknya diminta untuk membeli buku modul untuk menunjang pembelajaran siswa di kelas.
Baca Juga : Aset Tanah Asrama TNI AD Dalam Pengawasan Pengadilan
“Waktu kelas 7 tidak ada, LKS juga tidak beli. Tapi sekarang harus beli buku lagi,” katanya, pada Radar Karawang, Rabu (16/7).
Jumlah buku yang dibeli, lanjutnya, sebanyak 11 buku untuk 11 mata pelajaran. Total pengeluaran yang mesti dikeluarkan sebesar Rp522.500. “Beli di toko tidak jauh dari sekolah. Bagi saya, ini bukan uang kecil, makanya agak keberatan,” keluhnya.
Sementara itu, pengakuan berbeda diutarakan salah satu siswa SMPN 1 Klari yang tidak menyebutkan nama mengatakan, saat ini di SMPN 1 Klari masih kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kegiatan MPLS dilaksanakan sekitar satu minggu jadi untuk penggunaan LKS di SMPN 1 Klari belum ada. Sejauh ini belum ada informasi siswa harus membeli buku LKS atau modul dan pihak sekolah juga tidak ada pengarahan untuk siswa harus membeli buku ke toko mana.
“Saya juga tidak tahu nanti bakal ada atau tidak, yang pasti sekarang tidak ada. Soalnya saya belum punya. Kalau seandainya nanti disuruh beli pasti saya akan membeli,”paparnya.
Tonton Juga : PESAWAT SINGAPURA KENA LETUSAN GUNUNG DI JAWA BARAT
Menurutnya juga, saat untuk media pembelajaran para siswa telah diberikan buku paket yang jumlahnya belasan dan bisa dibawa ke rumah.
“Jadi kalau mau belajar sekarang kita tidak usah beli LKS, tinggal buka buku paket saja dan itu bukunya gratis,”ujarnya.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Klari Enen Rohenen mengatakan, sebelum adanya larangan penjualan LKS, SMPN 1 Klari sudah lama tidak menjual LKS dan tidak mengarahkan siswa untuk membeli LKS ataupun modul di luaran.
“Jadi kalau tidak percaya bisa langsung cek ke ruangan guru atau ke siswa apakah ada penjualan LKS di sekolah atau tidak. Jadi kalau ada informasi sekolah menjual LKS itu tidak benar,”ujarnya.
Diungkapkannya juga, untuk belajar siswa, sekolah memberikan buku paket dari pemerintah kepada setiap siswa yang masing-masing siswa mendapatkan buku paket sekitar 12 buah. Pemberian buku paket tersebut bersifat gratis, siswa tidak dipinta uang sepeser pun.
“Namun ketika siswa tersebut nantinya naik kelas buku tersebut harus dikembalikan, dan akan diganti sesuai kelasnya. Untuk kelas 2 dan 3 sudah kami berikan buku paketnya kemarin. Sedangkan untuk kelas 1 pemberian buku paket mulai hari ini secara bertahap,”tutupnya. (zal/asy)