
RadarKarawang.id – Seorang warga di Kabupaten Subang, Jawa Barat hilang diduga tertimbun longsor tanah dari tebing yang runtuh saat sedang memperbaiki saluran pipa air rumah tangga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (14/4), mengatakan
bahwa korban hilang adalah seorang pria yang bernama Rafik (55), warga Desa Dayeuhkolot, Sagalaherang, Kabupaten Subang yang dilanda tanah longsor dari tebing setinggi 200 meter setelah diguyur hujan deras Jumat (11/4) sore.
“Korban diketahui sedang memperbaiki pipa saluran air saat peristiwa terjadi,” kata dia.
Abdul memastikan bahwa sampai hari ini proses pencarian korban yang dilakukan petugas gabungan dari BPBD Subang dan Kantor SAR Bandung masih terus berlangsung.
Baca juga: PKL Pasar Cikampek Masih Bertahan
Petugas gabungan mengerahkan satu unit ekskavator untuk menunjang kelancaran operasi pencarian, dan sekaligus pemulihan pemukiman warga dari material longsoran tebing.
Bahkan, kata dia, petugas gabungan di lapangan juga disebar melakukan penyisiran darat sepanjang aliran sungai dan beberapa menggunakan perahu karet dengan harapan korban bisa segera ditemukan.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa tim reaksi cepat BPBD bersama perangkat desa setempat juga turut menyosialisasikan kepada warga agar menghindari sekitaran tebing atau perbukitan karena rawan longsor susulan apalagi bila hujan deras kembali mengguyur wilayah itu.
Satu unit helikopter dikerahkan terbang rendah untuk memantau proses pencarian sekaligus meninjau kondisi longsoran di wilayah tersebut.
Tim menemukan temuan baru berupa lalat biru. Namun tim belum bisa memastikan lalat biru itu apa dari jenazah korban yang dicari atau dari bangkai binatang.
Menurut dia, longsor terjadi setelah kawasan Desa Dayeuhkolot diguyur hujan deras. Tebing setinggi 200 meter dengan panjang sekitar 40 meter runtuh,
menutup saluran irigasi dan menimbun seorang warga yang saat itu tengah memperbaiki saluran air.
Tonton juga: Momen Kocak Prabowo
Proses pencarian dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penggunaan alat berat ekskavator, pencarian manual,
hingga penyemprotan air menggunakan pompa ke tumpukan material longsoran, namun belum membuahkan hasil. (psn)