
KARAWANG,RAKA- Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XXXIX Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 yang digelar di Kabupaten Bandung, dimulai 14 hingga 22 Juni 2025. Target empat besar MTQH Jabar dicanangkan untuk kontingen Karawang. Ada 58 peserta yang akan bertanding di 24 cabang lomba.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang, H. Sopian, melalui Humas Kemenag Karawang, Denden Zaenal Muttaqin, menyampaikan bahwa keikutsertaan tahun ini merupakan bentuk komitmen Karawang dalam pembinaan generasi Qurani yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga : Binzein Pertimbangkan Relokasi Warga Cigintung
“MTQH bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga sebagai ajang syiar Islam, penguatan karakter generasi muda, serta momen strategis untuk menunjukkan bahwa Karawang memiliki potensi besar dalam bidang keagamaan,” katanya, Minggu (15/6).
Dari cabang tilawah anak-anak hingga tafsir Alquran berbahasa Arab, serta kaligrafi digital dan karya tulis ilmiah Alquran, seluruhnya akan diikuti oleh peserta putera dan puteri terbaik yang telah melalui proses seleksi ketat dan pembinaan intensif. Secara keseluruhan, kontingen Karawang terdiri dari: 58 peserta, 25 pembina, 11 official, 4 petugas kesehatan dan dokumentasi, 6 pendamping peserta dan 18 panitia pendukung.
Tidak hanya mengirim jumlah peserta yang besar, Karawang juga mematok target ambisius untuk masuk empat besar terbaik se-Jawa Barat. Target ini bukan tanpa dasar, mengingat sejumlah cabang lomba diisi oleh peserta yang telah berpengalaman dan pernah menorehkan prestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
Tonton Juga : KESAKTIAN KOPASSUS
“Insya Allah, kami optimis Karawang bisa bersaing di papan atas. Dukungan semua pihak sangat kami harapkan, baik doa maupun perhatian dari masyarakat,” tambah Denden.
Selain pembinaan keilmuan dan pelatihan lomba, Kemenag Karawang juga memastikan aspek kesehatan dan kenyamanan peserta selama mengikuti MTQH. Tim medis, dokumentasi, dan logistik telah dipersiapkan dengan matang demi kelancaran dan keselamatan seluruh kontingen.
“Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, kafilah Karawang diharapkan tidak hanya membawa pulang prestasi, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas untuk mencintai Alquran dan menjadikannya pedoman hidup,” paparnya.
Sementara itu, saat pawai ta’aruf pembukaan MTQH, Minggu (15/6) Karawang menjadi kabupaten dengan jumlah peserta terbanyak. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1.040 peserta dari kafilah Karawang turut serta dalam pawai budaya yang menjadi pembuka resmi rangkaian MTQH Jabar tahun ini. Angka ini mengungguli seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat dan sekaligus menunjukkan sinergi kuat antara Kemenag Karawang dan pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, Karawang menjadi peserta terbanyak dalam pawai ta’aruf MTQH Jabar 2025. Ini adalah kolaborasi luar biasa antara Kemenag dan Pemda Karawang yang patut diapresiasi,” ungkap Denden.
Pawai yang menempuh rute sejauh 1,3 kilometer ini dimulai dari gerbang utama Pemda Bandung, melewati Jalan Al Fathhu, Jalan Soreang-Cipatik, dan berakhir di gerbang Korpri sebagai titik finis. Unsur peserta dari Karawang sangat beragam, melibatkan seluruh elemen Kemenag seperti kepala kantor, para kepala seksi dan penyelenggara, Dharma Wanita Persatuan (DWP), pengawas madrasah dan Pendidikan Agama Islam (PAI), kepala dan guru madrasah negeri, para penyuluh agama, hingga perwakilan jabatan fungsional dan pelaksana teknis.
“Kehadiran peserta sebanyak ini mencerminkan semangat Karawang untuk tampil sebagai yang terbaik, bukan hanya dalam perlombaan, tetapi juga dalam semangat kebersamaan dan syiar Islam,” tambah Denden.
Untuk diketahui, beberapa daerah lain yang turut serta dalam pawai ta’aruf antara lain Kabupaten Bandung dengan jumlah 450 peserta ditambah mobil hias, Kabupaten Purwakarta 350 peserta dan kesenian, dan Kabupaten Sumedang 300 peserta dan seni renggong. Namun, Karawang tetap menjadi yang tertinggi dalam hal jumlah dan keragaman unsur peserta.
Dengan keikutsertaan yang sangat masif dan antusias, Karawang tidak hanya memperlihatkan kesiapan dalam MTQH, tetapi juga mengukuhkan posisi sebagai daerah yang aktif dan berprestasi dalam kegiatan keagamaan tingkat provinsi. “Ini bukan soal jumlah semata, tapi semangat dan komitmen kami dalam memuliakan Alquran,” pungkas Denden. (uty)