Uncategorized

Love Bird Dicintai Penggemar Burung

TEGALWARU, RAKA – Burung kicau merupakan hewan yang sangat lazim untuk dipelihara kebanyakan orang selain anjing dan kucing. Selain suara yang bagus dan indah, burung pun memiliki daya tarik tersendiri bagi peminatnya.

Burung bisa membuat pemiliknya menjadi santai dan senang dengan mendengarkan suaranya. Tidak sedikit burung kicau sebagai penghasilan tambahan, karena harganya relatif tinggi.

Saat ini pun banyak bermunculan komunitas pecinta burung di berbagai daerah. Selain sebagai tempat berbagi pengalaman dan tips merawat burung. Komunitas menjadi ajang pamer burung kicau yang ternyata juga membutuhkan perawatan khusus.

Salah satu komunitas pecinta kucing yang hingga kini masih eksis adalah komunitas Sanggabuana Bird Club (SBC). Awalnya komunitas ini didirikan oleh beberapa orang pecinta burung kicau jenis lovebird dan juga pleci, yang berdomisili di Kecamatan Tegalwaru.

Namun lambat laun, peminat yang ingin bergabung masuk ke komunitas ini semakin bertambah dan tersebar di beberapa kecamatan seperti Pangkalan.

Komunitas yang resmi berdiri pada 2105 lalu, kini telah memiliki anggota aktif sekitar 10 orang. Tak ingin hanya disebut sekadar komunitas tempat ajang kumpul-kumpul semata, berbagai kegiatan positif pun kerap digelar oleh komunitas yang mempunyai ikatan kekeluargaan yang erat sesama anggota ini.

“Komunitas SBC memiliki banyak sekali agenda yang bisa disharing saat kopdar yang rutin kami gelar, yakni setiap hari minggu selalu selalu mengadakan kegiatan latihan,” tukas Abi Burohman, ketua SBC saat ditemui Radar Karawang, Jumat (5/4).

Menurutnya, SBC ingin menebarkan edukasi tentang burung kicau ke sesama pecinta burung. Komunitas ini juga ingin meluruskan stigma negatif yang cenderung telah melekat di masyarakat, mengenai dampak buruk memelihara burung yang sering kali dikaitkan dengan penembakan atau penangkapan liar.

“Sebenarnya burung sama saja seperti manusia. Jika perawatan kesehatannya kurang maksimal, maka akan memiliki berbagai macam penyakit seperti kutu dan virus,” ucapnya.

Ade Gudel, anggota SBC mengatakan, adanya komunitas ini sebagai wadah untuk saling berdiskusi sesama pecinta burung kicau.

“Sebagai tempat tukar pikiran tentang cara merawat, dan cara agar suara burung bisa keluar dengan baik,” terangnya.

Muhamad Rifkyansyah (32) anggota SBC lainnya menambahkan, selain wadah untuk berdiskusi juga sebagai informasi event burung kicau.

“Jadi tidak susah bila ada lomba burung kicau, dan mempermudah mendapatkan informasi tentang tempat penjualan pakan dan kandang,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button