HEADLINE
Trending

LPTNU Kenalkan Kurikulum Berbasis Cinta

500 Peserta Ikuti Seminar Nasional

radarkarawang.id – Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) kenalkan Kurikulum Berbasis Cinta kepada guru, maha siswa, dosen hingga praktisi pendidikan. Sedikitnya 500 peserta ikuti seminar nasional terkait Kurikulum Berbasis Cinta ini.

Kementerian Agama (Kemenag) RI beberapa waktu lalu telah memperkenalkan Kurikulum Berbasis Cinta yang diterapkan di madrasah. Namun, penyebaran informasi ini belum diterima maksimal oleh guru madrasah di daerah.

Oleh karena itu, LPTNU Karawang bekerjasama dengan Kemenag Kabupaten Karawang dan Universitas Buana Karawang khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Program Studi PAI UBP mengadakan seminar nasional pendidikan.

“Kami mengundang narasumber Dr. Abdul Basit, selaku Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI,” kata ketua pelaksana, Hari Alih Hansyah, Sabtu (8/11).

Hari melanjutkan, acara ini diikuti oleh kurang lebih 500 peserta dari berbagai unsur diantaranya para guru madrasah, dosen, kepala madrasah serta para mahasiswa, khususnya mahasiswa PAI dari berbagai kampus di Karawang.

“Melalui seminar ini, guru-guru madrasah bisa lebih memamahi apa itu Kurikulum Berbasis Cinta. Sehingga pembelajaran di madrasah bisa sesuai dengan kurikulum ini,” ucapnya.

Ketua LPTNU Kabupaten Karawang Dr Jaenal Abidin mengatakan, seminar ini bagi guru bisa memberikan pemahaman, pengetahuan dan wawasan keilmuan tentang Kurikulum Berbasis Cinta yang diluncurkan oleh Kemenag RI beberapa waktu lalu, serta menjelaskan tentang konsep, teori dan implementasi terkait teknis pembelajaran di Madrasah.

“Kami berharap para guru yang mengajar di madrasah mampu menanamkan serta melaksanakan kurikulum pembelajaran dengan penuh cinta, kasih sayang dan kelembutan terhadap peserta didik,” ucapnya.

Bagi mahasiswa, lanjutnya, memberikan pemahaman pengetahuan tentang Kurikulum Berbasis Cinta sebagai bekal sebagai seorang kaum akademi dan intelektual, juga sebagai calon guru yang suatu saat nanti akan berkiprah di madrasah. “Sebagai pengelola pendidikan dan bisa juga sebagai bekal jika kelak menjadi seorang aparatur sipil negara yang ditempatkan di madrasah,” tutupnya. (asy)

Related Articles

Back to top button