KARAWANG

Lukisan Haris Tembus Pasar Internasional

KARAWANG, RAKA – Kabupaten Karawang patut berbangga, ada warganya yang berhasil menjadi pelukis yang karyanya tembus pasar internasional. Dia adalah Haris Bounandar. Seorang pelukis beraliran ekspresionis.

Sebelum menjadi pelukis profesional, karir Haris dimulai sejak tahun 1980-an. Saat itu, gambar yang berhasil dia jual seharga 20 perak. Hobi ini tetap ditekuni hingga tamat sekolah. Kemudian dia berpindah ke Jakarta untuk terjun menjadi pelukis profesional. “Kalau melukis memang saya senang dari sekolah, dari SMP sudah mulai bikin gambar yang buat buku. Saya gambar lalu difotocopy dan dijual, satu gambar dulu harganya 20 perak. Sampai masuk di STM saya masuk di jurusan teknik, nah disitu ada gambar teknik itu saya tetap melukis sampai lulus sekolah. Kemudian saya ke Jakarta, nah di sini perkembangan pesat saya,” ujarnya, Senin (10/4).
Dia melanjutkan, sumber inspirasi saat awal berasal dari mainan anak-anak. Kemudian inspirasi ini berubah sejak berada di Jakarta, yakni mengambil inspirasi dari pelukis profesional. Kemudian dia mulai menerima pesanan lukisan untuk pertama kali. “Pesanan lukisan saya kerjakan dengan serius supaya orang lain senang,” tambahnya.
Awalnya, kata Haris, dia belajar menggambar realis seperti gunung dan pemandangan alam. Setelah menjuarai perlombaan tingkat nasional, di mulai terpacu untuk mencari jati diri sebagai pelukis. “Sekarang ini saya telah menemukan identitas diri dengan proses penemuan yang lama. Sekarang masuk ke forg ekspresionis, saya penguatan di garis putihnya,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, forg ekspresionis menceritakan tentang kebebasan ekspresi dalam diri saat melukis tanpa adanya ketentuan. Ciri khas dari aliran ini terletak pada penekanan garis putih. Proses menemukan jati diri bermula dari realis, abstrak, ekspresionis, abstrak sistem cipratan, forg ekspresionis. “Identitas tersebut baru diperoleh sejak 7 tahun terakhir,” katanya.

Dia mengungkapkan, hasil karyanya telah berhasil dijual di beberapa pameran tingkat nasional, begitu juga dikoleksi oleh warga Belanda.

“Saya sudah menjual ke pameran yang ada di Jakarta, Bandung. Karya saya juga sudah dikoleksi sama orang Belanda sekarang. Kisaran sekitar Rp10 juta untuk satu lukisan,” katanya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button