Purwakarta

Korban Longsor Trauma

PURWAKARTA, RAKA – Terlihat sedih dan trauma, itu yang terlihat dalam sosok salah seorang korban bencana alam longsor Yanti (25). Pasalnya ia harus merelakan suami dan anak semata wayangnya yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan rumah pada Selasa (27/11) lalu.

Ditemui di Rumah Sakit Bayu Asih, ibu muda itu nampak trauma saat menceritakan kembali kejadian yang menimpanya. Saat kejadian, paska hujan deras para korban tidak mengira akan terjadi longsor dan menimpa rumahnya. Yanti, mengaku longsor yang mengakibatkan anaknya, Intan (7) meninggal dunia terjadi begitu cepat. “Kejadiannya sangat cepet, pas longsor itu terjadi, makanya enggak sempet menyelamatkan anak,” kata Yanti, kepada Radar Karawang Kamis (29/11).

Padahal, posisi anaknya saat itu berada tidak jauh dari tempatnya duduk. Masih di satu ruangan yang sama. Sambil meneteskan air mata dia menceritakan bahwa saat longsor, anaknya yang masih SD itu sedang menonton tv.
Ia, sempat menghentikan ceritanya karena mengingat kejadian tersebut.

Tidak hanya anaknya yang meninggal dunia. Diketahui suaminya, Iwan (30) menjadi salah satu korban dari empat korban yang tewas pada longsor tersebut. “Insyaallah sudah kuat (menerima kejadian tersebut). Sebelum kejadian, suami saya baru pulang kerja, sedang berada di dapur, saya sama anak di kamar,” ucapnya.

Yanti berhasil dievakuasi tidak lama setelah kejadian. Dia mengaku kakinya tertimpa lemari yang ada di kamarnya, serta sebagian tubuhnya tertimpa tembok. “Saya tidak pingsan meski seluruh tubuh sakit dan hanya bisa berharap ada yang menolong,” ujarnya.

Hal serupa diceritakan oleh korban selamat lainnya, Ima (20) yang mengaku berhasil ditolong oleh petugas dan warga saat tangannya berhasil keluar. “Alhamdulillah tangan saya yang tidak terjepit bisa keluar dari tumpukan puing dan tanah, melambai ke arah luar lalu ada yang menolong,” ucap Ima.

Saat bencana longsor yang cepat terjadi dan menimpa tubuhnya itu, dia sedang berada di kamar. Berencana tidur dengan anaknya Ridwan (5) di kamar, dia mendengar suara yang begitu cepat lalu tiba-tiba tembok rumahnya rubuh kearahnya.
Dia pun tak menduga bahwa suara ‘seak’ yang didengar adalah suara longsoran tanah yang berada di belakang rumahnya. “Posisinya saya lagi duduk, bagian kaki ketimpa lemari plastik, dan pundak juga ketimpa tembok rumah. Anak berada di sisi saya,” ujarnya.

Ima mengatakan, saat kejadian di dalam rumahnya tengah ada dirinya, anaknya, serta ibu dan adiknya. Beruntung, semua orang yang berada di rumahnya itu menjadi korban selamat pada kejadian longsor.

Diketahui, korban meninggal dunia dari longsor itu ialah Ki Bakri (90), Mak Acem (87) yang merupakan pasangan kakek nenek, serta seorang ayah Iwan (30) dan putrinya Intan (7). (gan)

Related Articles

Back to top button