Uncategorized

Mahasiswa Bantu BUMDes Berantas Bank Emok

MENGAJAR: Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Bina Cipta Madani Karawang mengajar di Desa Sukamakmur saat menjalani KKN.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Banyak hal dipeoleh mahasiswa semester 7 Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Bina Cipta Madani Karawang selama sepekan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Tegalluhur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Barat. Mulai dari potensi ekonomi UMKM masyarakat setempat, masih benyaknya warga yang bergantung pada bank emok, mandetnya simpan pinjam BUMDes setempat, sampai kisruh asuransi lahan pertanian pascabanjir.

Ketua kelompok KKN Galidan Mega Abidin (31) mengatakan, ada beberapa program yang akan dilakukan olehnya dan delapan rekan untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut. Misalnya mengenai asuransi lahan pertanian, sebagian pemilik sawah memang telah mengasuransikannya sehingga mendapat pencairan dana klaim pascabanjir. Melihat hal itu pemilik sawah lainnya ikut-ikutan mendaftar asuransi, namun langsung menuntut klaim padahal baru mendaftar pascabanjir. “Nanti kita sosialisasikan tentang asuransi, diharapkan petani lebih paham dari awal, jadi jangan menunggu kejadian baru sadar,” terangnya.

Gaga panggilan akrabnya mengatakan, di Dusun Tegalluhur yang mayoritas petani ternyata terdapat potensi ekonomi lainnya seperti bisnis ulat untuk pakan burung dan produksi rumahan makanan tradisional. Sayangnya potensi ekonomi tersebut saat ini meredup, salah satunya karena pemasaran yang belum luas. BUMDes Desa Sukamakmur juga dikatakannya mengalami kendala yakni macetnya pembayaran dana pinjaman di masyarakat. Hal ini terjadi karena pinjaman yang diterima cenderung tidak digunakan untuk hal-hal produktif melainkan konsumtif, sehinga akhirnya mereka kesulitan untuk membayar.

Untuk semua masalah itu para mahasiswa STEI BCM ini akan mencoba mengoptimalkan peran BUMDes dengan penerapan ekonomi berbasis syariah. Kedepannya dana pinjaman BUMDes diharapkan tidak berupa uang, melainkan berupa barang inventaris untuk menunjang kegiatan produksi dan nantinya diterapkan sistem bagi hasil antara pelaku usaha dengan BUMDes. Dengan model seperti ini akan meminimalisir penggunaan dana pinjaman untuk hal konsumtif dan dapat meningkatkan potensi ekonomi yang ada. “Dan kalau misalkan pelaku usaha itu redup, BUMDes tidak rugi, modal barang inventaris bisa dialihkan untuk pelaku usaha lainnya,” jelasnya.

Optimalisasi BUMDes ini juga diharapakan dapat melepas masyarakat dari ketergantungan kepada bank emok. Sepengamatannya masyarakat tidak bisa lepas dari bank emok karena tuntutan ekonomi, namun tidak memiliki opsi lain. BUMDes inilah yang diharapkan jadi solusi kedepannya. “Dan kalau berjalan yang untung desa juga, menjadi desa mandiri, karena kan kita memang tema KKN-nya itu optimalisasi masyarakat dalam membangun desa mandiri berbasis syariah yang edukatif dan inovatif,” paparnya.

Selain di bidang ekonomi, para mahassiswa ini juga tidak melupakan bidang pendidikan dengan mengabdi sebagai pengakjar di salah satu DTA setempat. Mahasiswa lainnya Nur Kholifatun Maghfiroh (21) yang memang sebelumnya telah menjadi guru bersyukurmasih bisa mengamalkan ilmunya kepada anak-anak. Meskipun selama KKN tak bisa melepas asuh anaknya yang masih berusia satu tahun namun hal itu tidak menjadikan hambatan. “Dijalani Alhamdulillah, kerepotan pasti ya, tapi ada teman yang bantuin,” ujarnya.

Sementara itu Alfian Nugraha (25) yang berasal dari Madiun, Jawa Timur, mengatakan Desa Sukamakmur lebih maju ketimbang desa tempat asalnya. Hal itu terlihat tidak semua masyarakat bekerja sebagai petani, tapi ada juga yang menjadi buruh pabrik maupun berwirausaha. Meski demikian masyarakat setempat tetap menjaGa keramahtamahan dan saling membantu. Mahasiswa lainnya Pupu Pujianti (21) juga bersyukur karena masyarakat bisa menerima kehadiran mereka. Sebaliknya ia juga merasa dapat mengambil pelajaran dan pengalaman berharga dari masyarakat Desa Sukamakmur. “Pengalaman baru bisa terjun dan berinteraksi langsung dengan masyarakat, mengajarkan untuk bisa bersosialisasi,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button