Mahasiswa Baru di Masa Pandemi
KAMPUS UBP: Sejak pandemi corona aktivitas pembelajaran mahasiswa mengandalkan jaringan internet. Termasuk mahasiswa Universitas Buana Perjuangan.
Semangat Belajar tak Boleh Padam
KARAWANG, RAKA – Menjadi mahasiswa baru (maba) di tengah pandemi tentunya menjadi cerita tersendiri. Di satu sisi ada rasa senang dapat meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, di satu sisi ada kecemasan dengan perkuliahan yang terpaksa daring. Sebagaimana diungkapkan para mahasiswa prodi psikologi Universitas Buana Perjungan (UBP) Karawang.
Kiki Sri Kartika (20) bersyukur dan senang telah resmi menjadi mahasiswa. Namun ada sedikit rasa degdegan dalam menjalani prosesnya, terlebih ia menyambi kerja. Kabar yang ia dengar, tugas perkuliahan saat pandemi dua kali lipat lebih banyak ketimbang biasanya. “Cemas nya takut saya gak bisa memenuhi setiap dead line tugas, tapi hal kayak gitu sebetulnya bisa ditangani kalau saya serius belajarnya,” tuturnya.
Meski demikian, menurutnya mahasiswa memang dituntut untuk berpikir kritis, rasional, lebih harus visioner untuk orientasi masa depan serta harus lebih bertanggung jawab. Statusnya sebagai mahasiswa sekaligus pekerja mempunyai tanggung jawab lebih, sehingga harus bisa bagi waktu sebaik mungkin. Terlebih jika biaya kuliah ditanggung sendiri, tentunya ada upaya lebih untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan menempuh pendidikan tinggi.
Kiki bercerita perjalanannya sebagai mahasiswa diawali dengan pengenalan lingkungan kampus secara virtual. Pihak rektorat pun memaparkan materi tentang seluk beluk perkuliahan. Bahkan ia bisa melihat dan memasuki gedung kampus secara virtual. “Kita bisa keluar-masuk kelas dan bagunannya, sudah canggih!” serunya.
Menjadi maba di masa pandemi seperti ini menurutnya mesti siap dengan segala konsekuansinya. Sejak awal mesti dipikirkan betul prodi apa yang hendak dipilih sesuai minat dan prores karir serta tujuan kuliah itu sendiri. “Jadi ketika saya malas belajar atau gak semangat, saya harus liat lagi tujuan saya apa. Kalau masih belum semangat untuk belajar saya biasanya me time, ngelakuin hobi yang bakalan naikin mood saya atau sekadar jalan-jalan ke toko buku,” ucapnya.
Maba lainnya, Rohmansyah (22) juga mengaku senang. Sebab menjadi mahasiswa dapat bertemu bermacam orang dengan latar belakang yang berbeda. Dengan statusnya sebagai mahasiswa, ia ingin menunjukkan dirinya dapat lebih baik dan membanggakan orang tua. “Yang ada di benak saya jadi mahasiswa tuh kayak kesempatan kedua untuk melatih dan upgrade skill dan pengalaman saya soal hal-hal baru yang masih banyak kekurangnya.
Saat pandemi ini yang terpikirkan adalah pembelajaran daring,” ungkapnya. Ia berharap pandemi cepat selesai sehingga belajar lebih mudah dengan tatap muka dan lebih kenal lingkungan. Meski demikian, ia harus tetap semangat dengan cara tetap berinteraksi dengan teman-teman secara daring untuk membahas masalah pembelajaran. Agar tetap semangat ia juga akan selalu ingat tujuannya kuliah. “Semoga kampus mendukung untuk mahasiswa yang sambil bekerja, dengan memudahkannya dalam hal kuliah tersebut,” harapnya.
Bella Fitria merasa sangat senang telah melalui serangkaian tes hingga akhirnya bisa menjadi mahasiswa. Ia juga mengaku puas bisa diterima pada prodi pilihannya sendiri. Menjadi mahasiswa baginya mendapat relasi baru dan dapat belajar serta mengambil pengalaman dari teman-teman yang berbeda latar belakang.
Menjadi mahasiswa baru saat pandemi punya tantangan tersendiri, ia harus berusaha lebih untuk memahami sistem perkuliahan. Disamping itu juga perlu upaya ekstra untuk memahami materi kuliah. “Karena aku kuliah itu bener-benar ditunggu-tunggu banget, jadi kerasa exited menjalaninya,” jawabnya tentang motivasi semangat kuliah. (din)