KARAWANG, RAKA – Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) membuat alat untuk menyiram jamur dengan menggunakan jaringan internet dan media sosial. Aris Martin Kobar, bersama kedua teman yang lainnya meraih juara ke dua dalam perakitan alat dengan memanfaatkan internet. Ia mempersiapkan dari proposal, pembuatan video, membuat prototipe.
Seluruh persiapan membutuhkan waktu selama satu setengah bulan. Setelah persiapan siap semua, ia bersama tim pergi ke Gorontalo untuk mengikuti lomba. Tema perlombaan yakni kreativitas dengan internet of think. “Untuk lombanya ada beberapa tahapan, pertama itu kami mempersiapkan proposal. Tahap kedua kami membuat video, selanjutnya saat kami masuk ke final baru dipersiapkan prototipe,” ujar Aris Martin Kobar, mahasiswa UBP, Kamis (16/12).
Saat mempresentasikan alat, ia mengalami kendala di jaringan. Alat yang diciptakan yakni penyiraman jamur tiram otomatis. Petani dapat memonitoring ruangan jamur melalui website yang telah dibuat. Kemudian saat suhu dan ruangan membutuhkan penyiraman, maka petani dapat menyiram dari jarak jauh dengan menggunakan aplikasi Telegram. Petani hanya mengklik di bot telegram kemudian air akan keluar. “Kalau selama perlombaan berlangsung ada kendala di jaringan karena kita juga kan di luar Pulau Jawa. Kami membuat penyiraman jamur otomatis hanya dengan menggunakan aplikasi Telegram,” ungkapnya.
Dana yang digunakan untuk pembuatan alat tersebut sebesar Rp1.053.000 untuk satu alat. Setelah perlombaan tersebut, alat akan di presentasikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Karawang dan kepada petani jamur. “Kalau kemarin kami kan hanya skala kecil hanya sebanyak 1.053.000 untuk satu alat. Sejauh ini sih kemungkinan kami akan mencari pasar untuk memproduksi alat dan kami akan mencoba mempresentasikan kepada dinas pertanian,” pungkasnya. (nad)
