Mahasiswa Diajak Pahami Investasi
MENYIMAK : Mahasiswa Unsika terlihat serius menyimak kuliah umum soal investasi.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Banyak hal yang perlu disiapkan generasi muda khususnya mahasiswa untuk terjun ke dalam dunia kerja. Perang dagang, Timur Tengah yang tidak stabil, resesi Amerika Latin, Brexit dan gejolak demonstrasi di Hongkong memberi pengaruh terhadap iklim investasi global. Hal itu juga berpengaruh pada penanaman modal di Indonesia, yang tentunya berdampak pada ketersediaan lapangan kerja.
Meski demikian, Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Afrida Wirjandini mengatakan, pada tahun 2017 Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di Asia Tenggara dalam penerimaan Foreignt Direct Investment (FDI). Indonesia masih optimis menjadi destinasi investasi yang menarik di mata dunia. “Indonesia masih dianggap sebagai negara yang aman, stabil, dan reformis oleh lembaga pemeringkatan nasional,” paparnya, dalam kuliah umum di Aula Unsika, Selasa (10/12).
Kuliah umum tersebut digelar oleh Prodi Agribisnis Unsika untuk memberi wawasan mengenai investasi kepada mahasiswa. Mengambil tema “Proyeksi Investasi 2020 dan Dampaknya Terhadap Lapangan Kerja Bagi Generasi Milenial Pada Era Industri 4.0”, para peserta diharapkan lebih paham mengenai investasi.
Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Unsika Abu Bakar mengatakan, kuliah umum ini dilatarbelakangi adanya perpaduan keilmuan pertanian dan ekonomi pada prodi agribisnis. Dikatakannya juga ada 2 mata kuliah dalam prodi agribisnis yang berkaitan dengan investasi. “Tujuannya memang untuk menambah ilmu pengetahuan dari luar, jadi bukan hanya teori,” terangnya.
Ia menambahkan, investasi dalam sektor pertanian dimualai dari bagaimana menyediakan informasi pertanian, pengolahan sampai pemasaran. Dikatakannya, pertanian tidak lepas dari kehidupan manusia sehingga perlu disiapkan pertanian yang lebih maju. “Tadi ditanyakan juga oleh mahasiswa ivestasi pertanian itu ke arah mana,” pungkasnya. (cr5)