GERBANG SEKOLAH

Mahasiswa Unsika Bentuk Tim Kader Remaja

KADER REMAJA: Dosen dan mahasiswa kebidanan Unsika bersama Tim Kader Remaja.

KARAWANG, RAKA – Era globalisasi terdapat sederet permasalahan yang dialami remaja saat ini, misalnya penggunaan narkoba, tawuran antara remaja, seks bebas, berkembangnya kasus HIV dan AIDS, dan kasus-kasus bunuh diri.

Persoalan-persoalan tersebut menimbulkan keprihatinan. Mahasiswa Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bekerjasama dengan bidan desa dan Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Telagasari menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satu program yang dibuat, yaitu pengoptimalisasian kader remaja guna meningkatkan kesehatan reproduksi di Desa Kalisari. “Kegiatan ini diikuti oleh total 20 remaja putra dan putri serta 4 orang kader remaja yang telah terbentuk, bidan desa, orang tua, kader posyandu serta kepala dusun IV,” kata dosen kebidanan Unsika Maria Alia Rahayu.

Kegiatan yang dilakukan, lanjutnya, meliputi pre test dan post test, pemberian materi seputar kesehatan reproduksi remaja dan kader remaja, simulasi pengukuran LiLa untuk mengetahui status gizi remaja serta pemeriksaan kadar hemoglobin. “Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, dapat berperan aktif untuk menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat serta dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing,” harapnya.

Rina Marlina, mahasiswa Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika menambahkan, tidak dapat dipungkiri bahwa di era digital saat ini bukan hanya memberikan pengaruh positif bagi masyarakat khususnya remaja, namun juga tidak sedikit memberi dampak negatif. Sasaran utama pangsa pasar media yaitu anak-anak dan remaja, karena merekalah yang paling mudah menerima pembaharuan dan pengaruh. “Masa globalisasi terdapat sederet permasalahan yang dialami remaja saat ini, misalnya penggunaan narkoba, tawuran antara remaja, seks bebas, berkembangnya kasus HIV dan AIDS, dan kasus-kasus bunuh diri dan lainnya,” tambahnya.

Jumlah penduduk yang cukup besar dengan jumlah remaja dan usia reproduktif yang sangat berlimpah, tidak menjamin membuat Indonesia mengejar ketertinggalannya dari negara-negara maju lainnya. “Justru tidak sedikit penduduk Indonesia khususnya remaja yang terbuai dengan kemajuan teknologi sehingga filter dalam menerima informasi tidak digunakan dengan optimal. Ini yang perlu diatasi,” pungkasnya. (rls)

Related Articles

Back to top button