
radarkarawang.id — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Shania Rizky Henanto, mahasiswi Fakultas Hukum, berhasil menembus babak 16 besar dan meraih peringkat ke-3 kategori pratama dalam ajang Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2025, yang diselenggarakan oleh Diktisaintek dan Belmawa.
Bersama rekan debatnya, Dina Putri Nursabila dari Fakultas Teknik Unsika, Shania menyingkirkan puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Untuk sampai ke tahap nasional, keduanya harus melewati seleksi ketat di tingkat LLDIKTI Wilayah IV, yang diikuti ratusan mahasiswa dari Jawa Barat dan Banten.
“Alhamdulillah, dari seleksi wilayah kami berhasil masuk ke sembilan tim terbaik dan berhak melaju ke nasional yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto,” tutur Shania dengan penuh semangat.
Sejak SMP, Shania sudah akrab dengan dunia debat dan public speaking. Dua kemampuan yang kini menjadi bagian dari identitasnya sebagai mahasiswi hukum. “Aku memang suka debat dan public speaking. Dua hal itu sangat linear dengan jurusan aku (Ilmu Hukum),” ungkapnya sambil tersenyum.
Namun, perjalanan menuju panggung nasional tidaklah mudah. Shania dan Dina menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk latihan intensif. “Banyak waktu istirahat yang kita korbankan demi sparing debat. Tapi semua terbayar dengan hasil ini,” ujarnya.
Di balik pencapaiannya, Shania mengaku beruntung memiliki lingkungan yang selalu mendukung mulai dari keluarga, sahabat, hingga dosen pembimbingnya. “Papa paling bangga. Beliau tahu aku suka ngomong dan berdebat sejak dulu,” katanya, dengan mata berbinar.
Motivasi terbesarnya, menurut Shania, bukan semata untuk menang, melainkan untuk menaklukkan diri sendiri. “Aku ingin membuktikan ke diriku sendiri kalau ketakutan-ketakutan yang aku punya selama ini bisa aku atasi,” ujarnya tegas.
Selain aktif dalam lomba debat, Shania juga bekerja di kantor hukum, menjabat sebagai Deputy Secretary General di FPCI MUN Chapter Unsika, serta mengerjakan beberapa proyek akademik. “Aku selalu dahulukan yang paling urgent. Kalau semua dijalani dengan niat, pasti bisa seimbang,” katanya.
Ke depan, Shania berencana terus menorehkan prestasi. Ia tengah mempersiapkan diri mengikuti kompetisi debat hukum serta kompetisi Legal Opinion bersama rekan-rekannya di Fakultas Hukum.
Shania percaya bahwa rasa percaya diri adalah modal utama untuk berprestasi. “Kadang banyak kesempatan baik datang, tapi kita lewatkan karena pesimis dan malu. Padahal, lebih baik mencoba meski gagal, daripada menyesal karena tidak pernah berani memulai,” pesannya.
Baginya, keberhasilan bukan sekadar tentang piala, tapi tentang keberanian melangkah dan memberi arti. “Harapan aku sederhana, bisa lulus tepat waktu dan terus membawa nama baik Fakultas Hukum Unsika ke tingkat nasional,” tutup Shania penuh optimisme. (uty)



