Makam Pasien Corona 1,2 Hektare
PEMAKAMAN PASIEN CORONA: Sejumlah tenaga medis dan penggali kubur memakamkan pasien corona di pemakaman khusus penderita corona di Desa Sumurkondang.
KARAWANG, RAKA – Hingga kemarin pasien corona yang meninggal sejak pandemi ini terjadi sebanyak 1.275 orang. Bertambah 32 orang. Melihat itu, Pemerintah Kabupaten Karawang menyiapkan lahan pemakaman khusus pasien Covid-19 yang ditakdirkan meninggal. Lahan seluas 1,2 hektare itu ada di Desa Sumurkondang, Kecamatan Klari.
Kepala Desa Sumurkondang Saepul Azis mengatakan, warganya tidak ada yang menolak lahan itu dijadikan tempat pemakaman pasien corona. Selain masyarakat sudah mulai mengerti jika pemakaman pasien corona itu aman, lokasi makam juga jauh dari pemukiman warga. “Karena warga tahu sih pemakaman covid ini dilakukan seaman dan sebaik mungkin, sehingga kecil kemungkinan terjadi paparan virus karena adanya pemakaman tersebut,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Meskipun begitu, pihaknya selaku pemerintah desa menegaskan, setelah dilakukan pemakaman maka wajib dilakukan penyemprotan oleh para petugas, hal itu dilakukan untuk lebih memastikan sterilisasi wilayah tersebut. “Sebenarnya pasti dilakukan penyemprotan sih, tapi kita akan terus mengingatkan agar warga kita juga tetap aman, walaupun memang jauh dari pemukiman,” pungkasnya.
Sekretaris Camat Klari Candra mengatakan, lahan kosong di Desa Sumurkondang digunakan untuk pemakaman khusus pasien Covid-19 oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman. “Sudah banyak (pemakaman pasien corona) sih, tapi untuk jumlah pastinya sih kurang tahu. Yang pasti tiap hari ada saja,” ucapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang didapat, pasien corona yang dimakamkan di lahan tersebut didominasi warga luar. Karena pasien corona di wilayah Klari dimakamkan di TPU atau desanya masing-masing. “Karena untuk warga Klari tidak ribet, warga menerima saja pasien Covid-19 dimakamkan di TPU atau desanya masing-masing. Yang dimakamkan di lahan tersebut baru satu orang saja, itupun warga Desa Sukurkondangnya, bukan warga desa lain,” tambahnya. (mal)