Makanan Khas Makin Beragam

Anne Ratna Mustika
PURWAKARTA, RAKA – Di Kabupaten Purwakarta banyak bermunculan ide-ide kreatif bisnis kuliner dari pelaku usaha kecil menengah (UKM). Selain tenar oleh sate maranggi, kini di Purwakarta juga mulai dikenal dengan kuliner Simeut Goreng-nya.
Simeut Goreng atau belalang goreng buatan Yahya mulai dikenal. Dia berharap pemerintah Purwakarta bisa terus memperkenalkan kuliner lokal yang jadi ciri khas Purwakarta. Bukan hanya satai maranggi, namun ada kuliner lain yang layak menjadi unggulan. “Harapan ke pemerintah untuk bisa bantu memperkenalkan kuliner lokal yang sejak dahulu sudah ada ini. Purwakarta bukan cuma satai maranggi yang sudah banyak dikenal. Kenalkan juga yang lain dong,” kata pemilik usaha Simeut Goreng Cirangkong ini.
Ia mengatakan, peran pemerintah tentu memiliki pengaruh besar dalam berkembangnya bisnis pelaku UKM. Pemerintah bisa membantu pemasaran terutama bagi produk-produk baru yang layak juga menjadi unggulan baru selain satai maranggi. “Nggak muluk-muluk bantuan modal. Kita dibantu pemasaran saja. Apalagi kalau Galeri Menong bisa ada di tiap kecamatan itu bagus jadi masyarakat nggak harus jauh-jauh ke kota saja,” ujarnya.
Dengan bantuan pengenalan dari pemerintah, kuliner lokal bisa terus bersaing dengan makanan adaptasi negara lain yang saat ini lebih populer terutama di kalangan anak muda.
Ia berharap kuliner tradisional bisa terus berkembang dan tidak punah karena tersingkir makanan dari negara lain. “Alhamdulillah di Galeri Menong, Simeut Goreng Cirangkong katanya salah satu best seller. Mudah-mudahan ini terus terjaga karena kalau nggak dibantu pemerintah kita kalah sama makanan yang hits sekarang,” harapnya. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, pihaknya sangat fokus pada pengembangan UMKM. Saat ini produk UMKM yang dihasilkan para pelaku usaha ini sudah merambah galeri ataupun outlet oleh–oleh. Sehingga, sudah seharusnya para pelaku UMKM ini lebih memperhatikan produknya, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. “Ada tiga syarat utama yang harus diperhatikan. Yakni, soal kualitas produk, kuantitas produksi dan pengemasan,” kata Anne. (ris)