CIKAMPEK

Makanan Pedas Picu Asam Lambung

Kepala UPTD Puskesmas Cikampek Iin Indriati

CIKAMPEK, RAKA – Menkonsumsi makanan pedas menjadi kebiasaan banyak orang, karena rasa pedas pada makanan dapat meningkatkan selera atau nafsu saat menyantap makanan. Akan tetapi rasa pedas pada makanan dapat memicu asam lambung naik dan mengganggu kesehatan lainnya.

Kepala UPTD Puskesmas Cikampek Iin Indriati mengatakan, biasanya rasa pedas dibuat dengan berbagai bentuk. Mulai dari sambal sampai serbuk cabai yang dikeringkan. Tentunya bagi penggemar rasa pedas, setiap makanan yang akan disantap selalu disajika dengan rasa pedas, yang dinilai selalu menambah nafsu makan. “Bahkan pagi saja saat sarapan nasi uduk, bubur, lontong dan sebagainya pasti dicampur dengan sambal, karena porsi makan juga pasti bertambah jika rasa pedas ini ada,” ucapnya kepada Radar Karawang, Rabu (25/8).

Ia menambahkan, meski rasa pedas ini dapat meningkatkan nafsu makan dan memberikan sisi manfaat seperti menurunkan berat badan dan menyehatkan jantung, namun rasa pedas yang dikonsumsi terlalu berlebih dapat memicu penyakit salah satunya asam lambung. Karena makanan pedas dapat memicu naiknya asam lambung yang menyebabkan tenggorokan menjadi panas. Selain itu, dinding lambung pun dapat mengalami iritasi dan kerusakan. “Ini sering terjadi dan dialami banyak orang, karena setiap hari bahkan setiap saat, mereka mengkonsumsi sambal untuk sumber tenaga. Padahal itu faktanya tidak begitu,” tambahnya.

Ia mengaku, selain asam lambung penyakit yang sering menyerang saat terlalu banyak menyantap rasa pedas yaitu maag, karena jumlah cabai yang terlalu banyak dapat menyebabkan lambung mengalami iritasi atau peradangan, yang umumnya disebut penyakit maag. Bukan hanya itu, seseorang dapat mengalami diare dan sakit kepala karenanya. “Nah biasanya untuk diare dan sakit kepala ini bagi orang yang tidak biasa mengkonsumsi pedas, cuma banyak orang tidak menyadarinya bahwa gejala ini biasanya muncul setelah mengkonsumsi pedas,” akunya.

Masih dikatakannya, untuk mencegah beberapa penyakit tersebut saat menyantap rasa pedas, maka warga diminta untuk membatasi jumlah pedas yang dikonsumsi dan makanlah pedas saat perut sudah terisi makanan tanpa rasa pedas. Bila perlu warga meminum susu setelah menyantap makanan pedas, karena dipercaya mampu menghilangkan senyawa capsaicin berbahan dasar minyak pada sambal. “Kalau bisa sedikit saja saat menuangkan sambal pada makanan dan minum susu sebagai penetralisir. Ayo lebih cintai tubuh kita dengan tetap memperhatikan makanan yang kita konsumsi,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button