Maksimalkan Fungsi Rumah Isolasi

KARAWANG, RAKA – Beberapa desa sudah menyiapkan rumah isolasi untuk penanganan pasien Covid-19. Sayangnya, belum semua rumah isolasi digunakan untuk merawat warga yang terpapar Covid-19. Banyak masyarakat yang enggan diisolasi yang sudah disiapkan.
Rumah sakit sempat kewalahan dalam penanganan pasien Covid-19, bahkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang sampai harus membuat dua tenda darurat di depan rumah sakit. “Hampir setiap desa ada yang terpapar Covid-19 dan pemerintah desa sudah menyiapkan rumah isolasi, tapi sayangnya masih kosong jarang ada yang dirawat di tempat tersebut, entah karena masyarakatnya yang enggan atau kenapa saya kurang tahu,” kata pemerhati sosial Maulana, Kamis (17/7).
Menurutnya, perlu dalami kenapa rumah isolasi kosong. Padahal, jika dimaksimalkan bisa membantu petugas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19. “Harus dimaksimalkan peran rumah isolasi ini, jangan sampai sudah disiapkan tapi tidak terpakai. Tenaga kesehatannya juga perlu disiapkan di tingkat desa, agar kesehatan pasien terpantau,” paparnya.
Terpisah, Sekretaris Desa Walahar Oyon mengatakan, sejak pengadaan rumah isolasi, belum ada satupun warg yang menghuni rumah isolasi tersebut, pasalnya warga lebih memilih melakukan isolasi mandiri dirumah, ditambah rumah isolasi yang terbatas membuat warga lebih memilih rumahnya sebagai tempat penyembuhan dari wabah Covid 19.”Dibilang mubajir anggaran sih tidak, karena bentuknya memang pencegahan atau antisipasi, ditambah warga juga lebih memilih isolasi dirumah,” katanya.
Diteruskannya, delapan persen Dana Desa diwajibkan untuk prokes yaitu pada penanganan Covid-19 salah satunya rumah isolasi. Anggaran yang dihabiskan untuk pengadaan rumah isolasi kurang lebih sebesar Rp10 juta. “Soalnya kita menyediakan fasilitas seperti beberapa bed kasur, lemari, alat cuci tangan, alat memasak dan lain-lain,” ucapnya.
Masih dikatakannya, meskipun anggaran pengadaan rumah isolasi dinilai cukup besar, namun ia berharap warga Walahar tetap sehat dan terhindar dari wabah Covid 19. Selain itu, rumah isolasi tersebut memang merupakan rumah dinas kepala desa Walahar.”Kita bela-belain kades tidak menggunakan rumah dinasnya sementara untuk rumah isolasi ini, tapi mau gimana lagi ini sudah perintan dari pusat karena alokasi anggarannya harus kita realisasikan,” pungkasnya. (asy/mal)