Maling Teriak Maling, Sekarat Dipukuli Massa
LEMAHABANG WADAS, RAKA – Motor Honda Beat milik seorang pengendara yang terparkir di halaman Masjid Al Ikhlas, Dusun Lampean RT 03/07, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, nyaris digasak maling sesaat setelah pemiliknya baru dua rakaat shalat Isya, Rabu (3/10) malam.
Maling yang diduga asal Desa Karangtanjung tersebut, kepergok tongkrongan anak muda yang tak jauh dari lokasi masjid, sampai akhirnya diteriaki maling dan tertangkap basah di jalanan hingga berlumuran darah dihakimi massa.
Warga Lampean, Bambang Irawan mengatakan, pengendara sepeda motor yang diduga warga luar Lampean, memarkirkan kendaraannya di masjid karena mau ikut salat berjamaah. Posisi motor yang dikunci ganda, dirasa aman oleh pengendara tersebut. Namun siapa sangka, kendaraannya diintai seorang pelaku curanmor yang mendadak masuk ke halaman masjid, diduga mengoprek kendaraan pengunjung masjid saat sedang berjamaah dua rakaat Isya.
Kebetulan, ada tongkrongan anak muda yang tak jauh dari Masjid Al Ikhlas tersebut, yang merasa curiga atas gerak-gerik pemuda di halaman masjid. Sejurus kemudian motor distater, anak tongkrongan sadar bahwa yang dilihatnya itu adalah maling hingga meriakinya maling. “Kepergok sama anak yang nongkrong, diteriaki maling setelah sebelumnya dicurigai,” katanya.
Sejurus kemudian, sambung Bambang, pelaku curanmor tersebut langsung loncat dan lari ke arah utara. Parahnya, si maling juga malah teriak maling, namun warga sudah tahu bahwa yang berteriak lari kencang tersebut adalah pelakunya, langsung dihantam alat pemukul hingga nyaris lumpuh. Saat itu, pelaku yang membawa tas berisi celurit, dan alat-alat kunci mengoprek kendaraan, langsung dikerubuti warga hingga akhirnya dihakimi massa di sekujur tubuhnya hingga berlumuran darah. Beruntung bagi si maling, aparat desa langsung mengamankan pelaku tersebut kembali ke sekitar masjid, meski dalam kondisi sudah tidak berdaya.
Saat diinterogasi, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut, mengklaim warga Kedawung Desa Karangtanjung. Namun, belum sempat detail identitasnya, pelaku langsung dievakuasi ke RSUD untuk mendapat perawatan. “Dia teriak maling paling depan sambil lari kencang, tapi dihantam kayu oleh warga hingga tergolek dan akhirnya dihakimi massa,” katanya.
Kades Karangtanjung Ade Kosasih mengatakan, saat melihat fisik dan pelaku yang mengaku warganya, dia cek langsung. Namun, orang yang sebelumnya dicurigai justru ada di rumah, sementara pelaku yang dibawa ke RSUD itu tanpa identitas dan tidak tahu warga asal dari mana. “Dia kan ngakunya orang Kedawung dekat rumah saya, tapi saat dicek, dia tanpa identitas apapun dan sama sekali tidak kenal,” katanya. (rud)