Uncategorized

Mandi, Cuci di Irigasi Dengklok

ECENG GONDOK: Seorang tukang becak melintasi jembatan irigasi yang dipenuhi eceng gondok.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tinggal dekat dengan irigasi, tentu punya kebiasaan tersendiri dibanding masyarakat yang tinggal jauh dari aliran air tersebut. Buruknya, mereka kerap menggunakan air irigasi untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus.

Seperti yang terlihat di bantaran irigasi aliran Rengasdengklok-Batujaya. Untuk keperluan sehari-hari, mereka menggunakan air irigasi. Namun, sampai saat ini mereka mengeluh karena irigasi dipenuhi eceng gondok.
Rohati (45) warga Warudoyong Selatan, Desa Rengasdengklok Selatan, mengatakan, sudah dua minggu tumpukan eceng gondok di jembatan Rengasdengklok tidak dibersihkan bagian pengairan. Sehingga dirinya kelimpungan untuk mencuci pakaian. “Karena banyak eceng gondok jadi susah buat nyuci pakaian sama mandi juga,” jelasnya kepada Radar Karawang.

Menurutnya, masih banyak masyarakat Warudoyong yang memanfaatkan air irigasi untuk keperluan mandi, mencuci bahkan buang air besar, khususnya yang tinggal di dekat irigasi aliran Rengasdengklok-Batujaya. “Air irigasi ini masih jadi sumber kebutuhan sehari-hari buat masyarakat sini,” katanya.

Rohati berharap petugas pengairan dapat membersihkan sampah yang ada di jembatan Rengasdengklok, agar masyarakat tidak lagi kesulitan untuk mencuci pakaian. “Kamar mandi saya kan langsung dari irigasi, hanya ditutupin saja dengan terpal,” ujarnya.

Hal sama dikatakan Eneng (53) warga Warudoyong Selatan, eceng gondok yang kian banyak membuat tempat mencuci pakaiannya roboh akibat tidak kuat menahan sampah. Dia mengaku sudah dua bulan eceng gondok di Jembatan Rengasdengklok tidak dibersihkan. “Dulu tidak sebanyak ini, karena tidak diangkut-angkut jadi tambah banyak,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button