HEADLINEKARAWANG

Manfaatkan Barang Bekas untuk Bertani

TANAM PADI: Ember dan gelas plastik jadi media tanam padi.

Padi Tumbuh Ditanam di Gelas Air Mineral

KARAWANG, RAKA – Penanaman padi tidak hanya dapat dilakukan di area persawahan. Padi juga dapat ditanam di pekarangan rumah menggunakan media gelas air mineral yang berisi tanah.

Dinas Pangan mengalih fungsikan pekarangan belakang yang ada di kantor dijadikan menjadi percontohan pemanfaat lahan pekarangan melalui program pekarangan pangan lestari (P2L). Melalui program ini berbagai macam tanaman ditanam di lahan yang tidak terlalu luas, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada tanaman cabai, buah naga, daun kelor, padi, dan lain sebagainya. Di pekarangan ini juga terdapat tanaman hidroponik. “Coba lihat cabai, masyarakat menanam dua pohon cabai saja, jadinya masyarakat tidak usah datang ke pasar,” kata Kadarisman, kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang.

Ia juga menambahkan bahwa P2L ini dapat ditanami padi, tumbuh dengan subur dan baik. Bahkan sudah beberapa kali padi tersebut dipanen. Padi di sini bukan hanya ditanam di dalam tanah secara langsung. Namun dapat ditanam dengan media gelas air mineral yang berisi tanah dan ditaruh di atas tutup tempat air dengan berisi air dan lele di dalamnya. Semua tanaman ini juga diperjual belikan oleh Dinas Pangan. Hasil penjualan yang diperoleh difungsikan untuk membeli kebutuhan tanaman. “Kita nanam padi itu bukan hanya di sawah aja, di pekarangan juga bisa. Ditanam di atas air juga bisa tumbuh,” ucapnya.

Tanaman hidroponik yang terdapat di pekarangan belakang ada dua jenis yakni sayur pakcoy dan sayur sawi. Kadarisman ingin menunjukkan bahwa tanaman apa saja dapat ditanam di pekarangan rumah dan tidak bergantung pada produk pasar. Terdapat lebih dari 70 tanaman yang terdapat di P2L. Bukan hanya tanaman saja, di sini juga terdapat hewan ternak, salah satunya ayam kalkun. Ayam ini diperoleh dari salah satu relasi yang berasal dari Bogor. Ayam ini baru berada di kantor sejak satu minggu yang lalu. P2L ini telah berlangsung selama satu tahun lebih. “Ada cuma dua, satu bibit baru seminggu dan itu mau kita kembangkan. Pekarangan ini ada sejak setahun lebih,” tambah Yayat Rohayati, kepala bidang distribusi dan cadangan pangan. (cr6)

Related Articles

Back to top button