Manfaatkan Bulan Ramadan untuk Berbagi
PURWAKARTA, RAKA – Dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta menggelar buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh jajaran pegawai Disdik, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan kepala UPTD itu, digelar di Jalan Veteran Gang Beringin, Bale Guru Linuhung.
Kegiatan yang bertajuk ‘Giat Mengaji dan Tingkatkan Kepeduliaan untuk Meraih Ketaqwaan’ tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam memaknai bulan suci Ramadan 1440 H. “Ada beberapa rangkaian kegiatan berjalan selama di bulan Suci Ramadan diantaranya kultum Senin pagi, kajian ba’da salat zuhur berajamaah, tadarus Alquran, pesantren Ramadan siswa, malam bina iman dan taqwa (Mabit), nuzulul quran, buka bersama dan santunan anak yatim,” terang panitia kegiatan, Nurdin Cahyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (kadisdik) Purwanto dalam sambutannya mengatakan, Ramadan harus menjadi media untuk terus menyempurnakan kemanusiaan dan ketaqwaan di samping itu, harus terus berlomba dalam kebaikan. “Alquran itu diturunkan untuk menjadi petunjuk menjadi jalan untuk manusia. Mari bertafakur dan memaknai Nuzulul Quran ini bahwa sesungguhnya perilaku kita di dunia ini telah diberikan petunjuk yang jelas yakni Alquran,” pungkasnya.
Di tempat lain, Kajian Islam Kamisan (KISMIS) Purwakarta juga menyelenggarakan acara pembagian santunan untuk duafa di Masjid UPI Purwakarta.
Panitia penyelenggara Liza Zakiyah mengatakan, kegiatan yang diberi nama Kismis Berbagi ini dilaksanakan dalam rangka berbagi kebahagiaan dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama, di momen Ramadan ini. “Dana yang didapat merupakan hasil dari kotak keliling yang diedarkan setiap acara kismis, dan ada juga beberapa jamaah yang ikut menyumbang khusus acara ini,” terangnya.
Ia juga mengatakan, di bulan Ramadan ini membahas sekitar puasa, yaitu hal-hal yang makruh dan yang membatalkan puasa yang dipaparkan oleh Ajengan Kondang asal Cianting yakni KH Muyiddin Abdul Jabar. “Alhamdulillah pesertanya tak kurang dari 700 orang, berasal dari Kecamatan Purwakarta, Jatiluhur, Cisalada, Cianting, Plered, bahkan dari Wanayasa,” bebernya.
Ia menerangkan, tujuan dari diadakannya kajian tersebut, memberi wadah pada masyarakat Purwakarta untuk memperdalam ilmu agama, menjalankan syariat yang sesuai dengan konsep ahlussunnah wal jama’ah. “Selain itu, datang ke majelis mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia,” terangnya. (ris)