GERBANG SEKOLAH

Marching Band Menyampaikan Pesan Budaya

TEGALWARU, RAKA – Lingkup kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung program intrakurikuler, yaitu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa.

Selain itu, perlu juga disampaikan, marching band bukan merupakan sebuah kegiatan hura-hura, namun lebih sebagai pusat untuk menempa kebersahajaan, kedisiplinan, kesabaran, keteraturan, ketertiban, kebersamaan serta kepemimpinan berbasis moralitas yang disajikan secara nyaman dan menghibur dalam bahasa sugestif yang mudah dicerna oleh anak seusia mereka. “Seni keterampilan ini juga sebagai sarana mengembangkan minat pada siswa,” ucap Pelatih marching band MTs Miftahul Huda Kecamatan Tegalwaru Tatang Miftahul Badri.

Sementara, terang Tatang, program intrakurikuler pendidikan kesenian khususnya seni musik, Olah seni musik ala marching band kiranya bisa diwacanakan ke kalangan pemerhati pendidikan khususnya pemerhati kegiatan marching band, bahwa layak atau tidak model kegiatan berkesenian itu berpindah status menjadi pelajaran intra kurikuler. “Diharapkan, tata dan nilai perilaku berlatih mereka tercermin dalam budaya yang santun, baik santun kepada agama, diri sendiri, Keluarga, guru serta masyarakatnya,” harapnya.

Pembelajaran marching band sendiri, bagi siswa diproyeksikan kedepan nantinya, akan dapat menumbuhkan minat sekaligus rasa bangga diantara para siswa terhadap ekstra kurikuler marching band. Bahkan mampu membuka mata para siswa kalau marching band bukan sekedar kegiatan hura-hura, tapi sarat makna kalau dibalik glamouritas ekstrakurikuler marching band, tersembunyi kekuatan dan pesan sejarah budaya serta moralitas budaya bangsa ini. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button