HEADLINEKarawang

Massa 4 Desa Demo Lagi

KARAWANG, RAKA – Ratusan warga dari Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Desa Sampalan Kecamatan Kutawaluya, Desa Wadas Kecamatan Telukjambe Timur dan Desa Cengkong Kecamatan Purwasari berunjuk rasa di depan Pemda Karawang menolak pelantikan kepala desa yang rencananya dilakukan hari ini.

Unjuk rasa ini dilakukan, karena mereka kecewa dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) beberapa waktu. Pilkades ini dinilai tidak fair dan sarat dengan kecurangan. Aksi unjuk rasa sempat memanas, massa yang berunjuk rasa pukul 17.00 WIB tersebut nyaris menjebol gerbang pemda karena Bupati Karawang Cellica Nurachadiana tak kunjung menemui massa.

Adanya kisruh pilkades ini, disinyalir dari kecurangan yang dilakukan panitia sebelas. Warga Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari Nana, saat berorasi mengatakan, dia merupakan perwakilan warga yang terdzolimi atas ketidak patuhan panitia sebelah terhadap peraturan pilkades. “Anda (Bupati) jangan berdiam diri dan jangan hanya bisa memalingkan wajah, di sini warga anda menuntut keadilan, kami yakin jika anda peduli bisa diprioritaskan desa-desa yang bermasalah,” katanya kepada Radar Karawang, Kamis (13/12).

Nana meminta agar Bupati Karawang bertindak tegas menindak oknum panitia sebelas yang dianggap berperilaku curang.”Kami atas nama desa-desa yang tersakiti secara cerdas dan tegas, menuntut bupati untuk menyeret oknum di pilkades,” tegasnya.

Warga Desa Cengkong lainnya, Hendy (50) mengaku, jika panitia sebelas sudah menyalahi aturan. Dia menuding ada oknum panitia sebelas yang melakukan fotokopi surat suara. “Surat suara ada yang difotokopi sama panitia sebelas. Pelaksanaan pelantikan ditunda itu tuntutan kami,” pintanya.

Massa yang berunjuk rasa, terus meneriakan agar Bupati Karawang menemui mereka dan menampung aspirasi warga empat desa. “Di sini anak-anak pun sudah menunggu, menuntut keadilan coba keluar tegakan keadilan, kami bukan gak ada kerjaan, panitia 11 tidak adil. Buktikan bupati ada untuk rakyat,” ucap Yuyun, warga Desa Cengkong.

Ditegaskan Yuyun, bupati diminta untuk bersikap adil pada semua warganya. “Sekarang rakyat butuh ibu. Saya ingin mendengar suara ibu saya, kita di sini bukan mau bikin kerusuhan,” terangnya.
Namun meskipun makin kerasnya orasi dari peserta aksi, hingga pukul 17.30 WIB tidak ada satu pun pejabat yang menemui massa, begitupun dengan bupati. (apk)

Related Articles

Back to top button