Masuk Perumahan PDP Wajib Cek Suhu

ANTISIPASI CORONA: Petugas memeriksa suhu tubuh warga yang akan masuk ke perumahan PDP. Tindakan ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona dan menjaga kebersihan warga.
Deteksi Gejala Corona
RENGASDENGKLOK, RAKA – Antisipasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan masyarakat juga turut serta dalam menjaga kewaspadaan akan wabah corona.
Warga perumahan Permata Dengklok Permai (PDP) Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok membentuk Tim Satgas Anticovid-19 dan memberlakukan satu pintu masuk dari tujuh pintu akses masuk perumahan PDP.
Indriansyah, ketua RT 04 dan juga selaku Tim Satgas Anticovid-19 mengatakan semua warga maupun pendatang yang memasuki area perumahan PDP harus melalui satu pintu utama dengan dilakukan pengecekan suhu dan penyemprotan hand sanitizer. “Dibuat satu pintu masuk dan pemeriksaan cek suhu ini baru kemarin (Senin),” jelasnya, kepada Radar, Selasa (7/4).
Di pintu gerbang utama, para pengunjung maupun warga akan diperiksa dan disemprot hand sanitizer, hal tersebut merupakan upaya pencegahan penyebaran virus corona, khususnya di lingkungan perumahan PDP. Kata Indriansyah, apabila ditemukan warga yang suhunya 38 derajat celcius atau lebih akan disarankan untuk mengisolasi mandiri di rumah. “Setelah empat jam atau delapan jam pemerikasaan nanti dicek lagi turun atau tidak suhunya, kalau misalkan masih tetap 38 (derajat celcius) nanti kita kordinasikan dengan bidan desa atau Puskemas,” ujarnya.
Adapun untuk pengunjung atau warga luar yang memiliki suhu badan diangka 38 derajat celcius dan memiliki kepentingan dengan warga perumahan PDP, maka orang yang bersangkutan atau warga perumahan PDP akan dipanggil oleh petugas jaga Satgas Anticovid-19, kecuali warga luar tersebut merupakan saudara dari warga perumahan PDP, namun tetap dilakukan pemantauan. Kata Indriansyah sampai saat ini belum ada warga atau pengunjung yang suhu badannya diangka 38 derajat celcius. “Jumlah usik warga Perumahan PDP ada sekitar 2000-an,” katanya.
Pembentukan Satgas Anticovid-19 merupakan ide dan inisiatif dari aparat setempat ataupun tokoh masyarakat dan Forum PDP. “Untuk membatasi mobilitas warga agar bisa terkontrol karena banyak warga yang beraktifitas di luar kota seperti di Jakarta dan Bekasi yang merupakan redzone covid-19, maka kami perlu membantu pemerintah untuk mengantisipasinya,” tambah Teten Setiadi, salah satu pencetus sekaligus Satgas Anticovid-19 PDP. (mra)