Mayoritas Persalinan di Rumah Sakit

NUNGGU PASIEN : Bidan Puskesmas Jayakerta Mulyati saat berada di Ruang Poned.
KARAWANG, RAKA – Angka kelahiran di Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Puskesmas Jayakerta tak lebih dari puluhan anak. Demikian dikatakan Bidan Mulyati Penanggung Jawab Poned Puskesmas Jayakerta. “Sepanjang bulan Januari ini paling tidak sebanyak 10 orang yang melahirkan di Puskesmas Jayakerta, sedangkan untuk bulan Februari ini baru satu orang,” ujarnya.
Dia menyampaikan, masyarakat yang menjalankan persalinan di Puskesmas ini hanya lima desa, yaitu Desa Jayakmakmur, Makmurjaya, Jayakerta, Kemiri dan Kertajaya. “Poned ini buka 24 jam, tapi sekarang ini kebanyakan yang dirujuk ke Rumah Sakit, walaupun memang setiap bulan ada saja yang melahirkan disini,” jelasnya.
Sementara, pasien yang dirujuk biasanya memiliki penyakit atau faktor risiko seperti, prematur, Plasenta Previa, Ketuban Pecah Dini (KPD), kemudian positif Hepatitis B surface Antigen (HBsAg), karena sekarang ibu hamil ini harus diperiksa darah, sehingga orang yang melahirkan di bidan atau klinik ini jumlahnya semakin sedikit. “Kalau dulu biasanya yang lahiran di bidan itu 80 persen dan di rumah sakit 20 persen, tapi sekarang kebalikannya,” katanya.
Sekarang ini tidak diperbolehkan untuk masyarakat yang melakukan persalinan di rumah pasien. Menurut Mulyati, dulu untuk di Jayakerta sudah ada perjanjian dengan segenap Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) bahwa tidak boleh melahirkan dengan dukun beranak (paraji). “Tapi perjai juga tidak dihilangkan perannya, jadi bisa kerjasama, kalau misalkan ada yang lahir di rumah (bidan) harus panggil parajinya dan dipanggil juga bidannya, tapi kalau di Poned biasanya tidak manggil perjai lagi,” pumgkasnya. Kecamatan Jayakerta sendiri ada dua Puskesmas yaitu Puskesmas Medangasem dan Puskesmas Jayakerta. (mra)