Uncategorized

Mayoritas Warga Tegalwaru Perokok

TEGALWARU, RAKA – Bagi para pecandu rokok, berhenti menghisap tembakau susahnya minta ampun. Berat. Penuh perjuangan. Maka wajar jika ada yang mencoba berhenti, kalau tidak kuat akan menyerah. Dan kembali lagi melakukan rutinitasnya. Merokok.

Padahal, di salah satu ruangan Puskesmas Loji, ada ruangan konseling khusus menangani para pecandu rokok. Tapi sayang, ruangannya sepi. Karena jarang ada yang meminta bantuan petugas puskemas agar bisa berhenti merokok. “Awal dibukanya konseling ini banyak yang bergabung tetapi sekarang malah menurun bahkan sudah sepi peminat,” Ucap Kepala UPTD Puskesmas Loji Ujang Suryana.

Padahal, terang Ujang, peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok, seperti TBC, kanker paru-paru, sakit jantung, komplikasi hingga berujung kematian. “Dalam terapi ini pasien akan dibimbing hingga berhasil berhenti merokok,” ucap Ujang.

Dikatakan Ujang, selama ini warga yang mengikuti konseling sudah memiliki keinginan untuk berhenti merokok, tetapi bagaimana caranya masih belum tahu. Untuk itu lanjut Ujang, petugas akan mengarahkannya. “Pasien pertama-tama kita wawancarai, kemudian dimotivasi dan kita arahkan agar bisa sampai berhenti merokok secara total,” ujarnya.

Ditambahkan Ujang jumlah perokok di Kecamatan Tegalwaru bisa mencapai angka 80 persen. Sedang layanan terapi itu untuk mereka yang benar-benar ingin berhenti merokok. Sebab, kata Ujang bagi yang masih enggan biasanya akan sulit diterapi. “Jadi perlu niat. Kita harapkan disitu mereka semakin termotivasi sehingga dia bisa mengurangi sampai tidak merokok lagi,” kata Ujang.

Untuk saat ini, terang Ujang, layanan tersebut masih kurang direspon masyarakat. Karenanya, kedepan konseling berhenti merokok akan kerja lebih keras lagi terutama mensosialisasikannya kepada masyarakat. (yfn)

Related Articles

Back to top button