Uncategorized

Melarat, Luput Perhatian

RENGASDEGKLOK, RAKA – Program bantuan pemerintah untuk warga miskin belum merata, padahal banyak diantara mereka sudah mengajukan bantuan beberapa kali, namun gagal. Mereka pun akhirnya kerepotan menjalani kehidupan, meski sudah berusaha, hidupnya tetap keteteran.

Abdullah (49) warga Kampung Warudoyong Utara, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, mengaku setiap hari berdagang bakso goreng mulai pukul 08:00 sampai pukul 20:00. Dia mengaku punya tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah, namun tidak mendapatkan bantuan sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), bahkan Kartu Indonesia Sehat, sehingga biaya berobat pun harus ditanggung sendiri. “Gak dapet apa-apa, padahal sudah tiga kali mengajukan tapi gak menang-menang,” jelasnya kepada Radar Karawang, Minggu (7/4).

Ia melanjutkan, dalam sehari penghasilan kotor dagang basreng Rp150 ribu, sedangkan biaya ongkos anak sekolah sampai Rp70 ribu per hari belum lagi untuk biaya kebutuhan dapur. “Saya masih ngontrak, sebulan (biaya ngontrak) Rp600 ribu,” katanya.

Begitupun yang dirasakan Sofiah (42) warga Kampung Pangasinan, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, mengaku gundah saat orang-orang mengambil uang bantuan dari pemerintah, sebab dia tidak terdaftar sebagai penerima bantuan apapun dari pemerintah. “Kesel kalau orang lain dapat, tapi saya gak dapat,” katanya.

Ia melanjutkan, ongkos sekolah anaknya setiap hari Rp15 ribu. Bahkan dia terpaksa menjual domba peliharaannya agar anaknya yang duduk di bangku IX SMP tetap bisa sekolah. “Kemarin mah ngajual domba pas aya bayaran di sekolah (kemarin jual domba saat haru membayar sekolah),” ujarnya.

Sofiah mengaharapkan pemerintah lebih jeli terkait bantuan yang digelontorkan, jangan sampai masyarakat kecil tidak dapat bantuan, tapi masyarakat menengah ke atas berbondong-bondong mengambil uang dari pemerintah. “Pemerintah harus adil, saya sama warga pernah ikut demo ke desa bahkan kecamatan, tapi tetap aja tidak terdaftar sebagi penerima bantuan,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button