Melihat Pengelolaan Kriya di Purwakarta
PURWAKARTA, RAKA – Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang terkenal dengan kerajinan kriyanya. Hal ini tidak lepas dari keberadaan tanah liat yang melimpah di dua kecamatan di wilayah barat, yakni Plered dan Tegalwaru.
Selama ini, masyarakat di dua kecamatan tersebut memanfaatkan hasil alam ini untuk bahan dasar kerajinan kriya. Misalnya, keramik, tembikar, genteng dan pot bunga. Bahkan, kemasyhuran kerajinan kriya khas Purwakarta ini terdengar hingga ke berbagai negara di sejumlah benua. Seperti, Arab Saudi, Amerika, Afrika, Belanda serta negara lainnya di Eropa.
Sebagai sentral kerajinan kriya, di Kecamatan Plered, pemerintah daerah telah membuat sebuah tempat penelitian dan pengembangan (Litbang) kramik. Litbang tersebut, saat ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi wisata bersendikan edukasi.
Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar membenarkan, menyampaikan, selama ini Litbang Keramik Plered kerap dikunjungi wisatawan dari luar maupun dalam kota, terutama pelajar yang ingin mengetahui cara dan teknik pembuatan kerajinan kriya. “Ini (Litbang) menjadi lokasi wisata, sekaligus sarana edukasi. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa sekaligus belajar cara membuat berbagai kerajinan kriya. Kebanyakan, yang datang itu pelajar,” ujar Heri.
Heri menjelaskan, di wilayahnya terdapat tiga jenis produk keramik yang diciptakan. Yakni, keramik kontruksi, yang terdiri dari genteng, loster, bata merah dan lain-lain. Kemudian, keramik tradisional terdiri dari pot, kendi, ulekan serta pendil. Serta, keramik hias dan fungsi.
Dia berharap, dengan adanya Litbang sebagai sarana wisata dan edukasi, kerajinan kriya khas Purwakarta bisa disukai dan dicintai para generasi muda. Sehingga, ada regenerasi para pembuat kerajinan itu. “Kita ingin, gerenasi muda banyak yang berminat jadi perajin keramik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Keramik Plered, Bambang Mega Wahyu menambahkan, sejak beberapa tahun ini ekspor kerajinan kriya khas Plered menunjukan tren yang positif. Bahkan, dalam kurun waktu empat tahun terakhir ekspor kerajinan khas wilayah tersebut terus mengalami peningkatan. “Selama ini, permintaan pasar ekspor cukup tinggi. Setiap tahunnya, terus mengalami peningkatan,” ujar Bambang.
Terkait kerajinan kriya yang diekspor tersebut, menurutnya, mayoritas merupakan keramik hias dan vas fungsi, seperti vas bunga. “Keramik ini, banyak diminati oleh warga Amerika, negara-negara di Eropa serta Jepang,” pungkasnya. (gan)