HEADLINEKARAWANG

Mengenal Dua Makam Ulama di Masjid Agung Karawang (1)

SEPI: Makam Syeikh Abdurahman dan Syeikh Maulana Adlofi di area Masjid Agung Karawang.

Awam di Karawang, Dikenal di Cirebon

KARAWANG, RAKA – Ada dua makam di area Masjid Agung Karawang. Namun, tidak banyak yang tahu jika dua makam itu adalah ulama besar sekaligus pendiri Masjid Agung, yaitu Syeikh Abdurahman dan Syeikh Maulana Adlofi. Tidak hanya makam, ada juga petilasan Syekh Quro. Karena kurang dikenal, keberadaan dua makam tersebut jarang ada yang mengunjungi. Padahal, sejumlah warga Cirebon kerap berziarah. “Yang datangnya bukan hanya orang Karawang. Dari Cirebon juga kadang suka ada yang ziarah ke sini,” kata Dodi Permana (60), pengurus Masjid Agung yang beberapa waktu lalu sempat diwawancarai Radar Karawang.

Sebelum corona mewabah, kata Dodi setiap malam Jumat ada jadwal tawasul rutin di Masjid Agung. Setiap malam Jumat masjid tersebut selalu dipadati oleh para pengunjung yang hendak bertawasul di dalam masjid dan di dekat makam. Sebagian besar jamaah meyakini bahwa sebelum berziarah ke petilasan Syekh Quro yang berada di Pulobata Kecamatan Lemahabang, terlebih dahulu harus mendatangi petilasan yang berada di Masjid Agung Karawang. “Maka jadwalnya di sini Jumat ke Pulobata malam Sabtunya,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Dodi, yang berada di Masjid Agung dan Pulobata hanya sebatas petilasan saja. Adapun makam asli dari Syekh Quro tidak diketahui keberadaannya. Namun karena kecintaan umat Islam terhadap salah seorang ulama besar seperti Syekh Quro, maka petilasan tersebut selalu banyak dikunjungi. “Itu hanya petilasannya. Makamnya dirahasiakan gak ada yang tahu. Kalau Syekh Maulana Adlofi dan Syekh Abdurahman betul itu makamnya,” terangnya.

Dodi menambahkan, sejarah Masjid Agung tidak terlepas juga dari cerita sosok Prabu Siliwangi. Pada saat itu, Prabu Siliwangi mendengar suara merdunya Nyi Subang Larang yang tengah melantunkan bacaan ayat suci Alquran. Singkat cerita, menikahlah Siliwangi dengan Subang Larang dan kemudian memiliki putra yang dikenal Prabu Kian Santang dan Walangsungsang. “Itu berdasarkan cerita atau sejarah versi dari Disbudpar. Syekh Quro itu yang pertama menyebarkan agama Islam di Karawang. Cerita itu tidak lepas dari cerita legenda Kian Santang,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button