BEKAS TIANG MASJID AGUNG: Kayu tua bekas tiang Masjid Agung saat dibangun oleh Syekh Quro, Syekh Maulana Adlofi dan Syekh Abdurrahman.
Mendirikan Masjid Tertua di Jawa
KARAWANG, RAKA – Mesjid Agung Karawang bukan saja salah satu masjid besar yang ada di Karawang, tapi juga masjid tertua yang ada di Kabupaten Karawang.
Dodi Permana (60) pengurus Masjid Agung menceritakan, masjid ini dibangun oleh tiga tokoh Islam pada tahun 1418 Masehi, yaitu Syekh Hasanudin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Syekh Quro, Syekh Maulana Adlofi dan Syekh Abdurrahman. “Mereka adalah pendiri pesantren yang ada di Sundapura Karawang. Syekh Quro adalah ulama yang menyiarkan agama Islam di Karawang,” katanya.
Disampaikan Dodi, bangunan masjid saat ini adalah bangunan yang sudah beberapa kali dilakukan perombakan. Awalnya, bentuk serta desain masjid ini berbentuk joglo dengan bertiang utama empat. Sedangkan atapnya berbentuk limas bersusun tiga undak, mirip dengan Masjid Agung Cirebon atau Masjid Agung Demak. “Ini masjid tertua di Karawang bahkan di Pulau Jawa. Maka seharusnya dari Banten dari Cirebon darimana pun juga tunduk kepada Karawang,” katanya.
Dodi menjelaskan, masih tersimpan benda peninggalan berupa kayu jati yang dulunya dijadikan sebagai bahan bangunan masjid pada awal dibangun. “Kalau golok dan kayu lainnya dibawa ke Cirebon,” kata Dodi.
Diungkapkan Dodi, meski kayu tersebut sudah berumur ratusan tahun dan terlihat sudah rapuh, namun ada suatu kejadian aneh. Berdasarkan cerita yang didengar dari para tokoh sebelumnya, kayu tersebut membuat mesin gergaji patah dan rusak saat hendak memotongnya. “Dulu kan pernah kayu ini mau digunakan dan digergaji dulu. Gergaji nya malah patah dan rusak. Setelah ditawasul dulu baru bisa digergaji,” ujarnya. (nce)