Menggali Potensi Lewat Kabaret
BERAKSI: Rosma Cabaret sedang unjuk gigi di depan para pengunjung Mal Karawang Central Plaza, kemarin.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Banyak orang terkadang bingung untuk menemukan potensi pada diri mereka yang dapat dikembangkan, tak jarang ada yang merasa salah langkah saat memilih untuk mencoba mendalami sesuatu.
Tapi hal seperti itu nampaknya bisa diminimalisir dengan mendalami seni kabaret, karena kabaret adalah seni pertunjukkan yang menggabungkan berbagai unsur seni. “Di kabaret itu bukan hanya akting, tapi dipadukan juga dengan dancing karena kita ada koreografi, ada tata rias wajah, dekorasi pangung, audio mixing, jadi banyak bakat yang bisa digali,” ungkap Afeg, pelatih kabaret di EVO Entertaiment yang saat itu tengah menggelar acara di Mal KCP, Rabu (25/12).
Afeg menjelaskan, EVO entertaiment itu sendiri ialah event organizer yang juga fokus mengembangkan bakat kabaret di sekolah-sekolah di Karawang. Sejauh ini tiga sekolah yang menyisipkan ekskul kabaret di bawah pelatihan EVO Entertaiment yakni SMAN 6 Karawang, SMA Rosma, dan SMKN 3 Cikampek. “Kita mengajukan ke sekolah, kita buktikan dulu melatih siswa, lalu setelah membawa mereka menang ekskulnya diresmikan,” ceritanya.
Salah satu anggota kabaret EVO Entertaiment Adhrian Fadla (17) mengaku ikut kabaret sejak kelas 11. Awalnya dia sempat menilai anggota kabaret itu tidak tahu malu, tapi saat ia mencoba masuk ternyata memang sangat mengasyikkan. Siswa kelas 12 SMKN 3 Cikampek ini mengaku saat latihan kabaret semua masalah yang menjadi beban pikiran sejenak terlupakan. Dalam keadaan semurung apapun, latihan akan tetap terasa menyenangkan. “Jadi latihan kabaret itu dituntut untuk senang, kita tuh capaek tapi ketawa,” ungkapnya.
Adhrian menambahkan, kabaret juga menambah rasa percaya dirinya untuk berani tampil di depan umum. Selain itu, dia juga bisa mempelajari banyak hal, salah satu yang tengah dia tekuni adalah belajar audio mixing. Dijelaskannya, kemampuan audio mixing itu diperlukan untuk membuat backsound dan alur cerita, karena dalam kabaret sepenuhnya menggunakan teknik lipsync.
Anggota lainnya Helly Kurnia (16) mengaku sebelum ikut kabaret. Dirinya sosok yang pendiam bahkan cenderung introvet, ia memutuskan untuk ikut ekskul kabaret di sekolahnya agar punya banyak teman. Ia merasa ekskul kabaret bukan sekadar belajar akting, tapi juga tumbuh rasa kekeluargaan yang erat dengan anggota lainnya. “Dulu tuh butuh waktu yang lama untuk berbaur, nah kalu di kabaret itu mereka SKSD, jadi langsung akrab satu sama lain,” tuturnya.
Nilai plus yang didapat dari kabaret oleh siswa kelas 11 SMAN 6 Karawang ini adalah ia juga bisa menari, hal itu tak lepas dari koreografi yang selalu ada dalam setiap penampilan kabaret. Ia juga mengakui secara kepribadian dampak positif yang dirasakannya adalah lebih percaya diri, namun selain itu juga ia merasa lebih disiplin waktu. “Misal harus ekskul jam segitu ya datang harus jam segitu, jadi lebih on time,” pungkasnya. (cr5)