Pasar Wanasari Beroperasi

MENUNGGU PELANGGAN: Salah satu pedagang Pasar Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, sedang menunggu pelanggan, Minggu (19/1). Keberadaan pasar yang beru dibuka itu, bisa meningkatkan perekonomian warga desa tersebut.
Baru Terisi Tiga Toko
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Meski baru tiga jongko yang terisi, Pasar Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, telah beroperasi sejak Minggu (18/1). Sedangkan 17 jongko lainnya masih dalam proses pembuatan sekat oleh para pedagang, yang nantinya mengisi jongko tersebut.
Seorang pedagang Pasar Desa Wanasari Sanim Saepudin (53) mengaku senang dengan hadirnya pasar tersebut. Ia yang merupakan wara RT 06/03 Dusun Baregbeg, membuka toko kelontong dan jongko sayuran bersama sang istri. Sebelumnya dia berjualan di sebuah jongko di pinggir jalan persimpangan Baregbeg tepat di depan pasar saat ini. Sekarang dia bisa lebih nyaman berjualan tanpa kehilangan konsumen langganannya. “Itu tempat jualan saya dulu nantinya mau dibangun jembatan, saya dikasih waktu seminggu buat bongkar,” tuturnya.
Menurutnya hadirnya Pasar Desa Wanasari membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, terlebih mereka tidak dibebankan biaya sewa dan hanya iuran Rp10 ribu per harinya untuk kebersihan dan keamanan. Posisi pasar juga menurutnya tidak akan membuat kemacetan, sebab punya akses jalan tersendiri. Instalasi listrik pun telah dipasang di bangunan pasar tersebut, namun Sanim mengaku belum tahu teknis pembayaran listrik kedepannya. “Ya mungkin nanti iuran lagi sama pedagang lainnya,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Warsem (57) berjualan sembako dan sayuran bersama keponakannya. Ia yang merupakan warga RT 02/02 juga mengaku senang dan berharap pasar ini dapat terus berlanjut dan semakin maju. Sebelum berjualan di pasar, Warsem menggarap sawah miliknya yang sebentar lagi akan diambil alih oleh proyek kereta cepat. “Mudah-mudahan kedepannya semakin maju, barokah, jualannya juga lancar,” harapnya.
Ketua RT setempat Iyom Romyati bersyukur masyarakat mempunyai lapangan kerja baru, para pedagang yang awalnya tidak punya warung kini sudah punya jongko tersendiri. Ia menceritakan, sebelumnya di lokasi tersebut telah ada pusat jual beli warga setempat, namun kepala desa lebih mengembangkannya dengan membangun jongko pasar. “Kan ini kebanyakan yang belum punya warung, jadi punya lapangan kerja, dia jadi gak nganggur,” singkatnya. (cr5)