
radarkarawang.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memastikan pemerintah terus berupaya mewujudkan swasembada pangan. Menko Zulhas sebut harga pupuk subsidi turun 20 persen.
Tidak hanya itu, di sektor pupuk, kata Zulhas, telah terjadi perubahan kebijakan sehingga pemerintah bisa menurunkan harga dan BUMN pupuk membangun pabrik baru.
“Dengan kebijakan baru, pemerintah bisa menurunkan harga pupuk dan Pupuk Indonesia grup bisa membangun pabrik pupuk baru setiap tahun. Bahkan untuk bangun pabrik baru, tidak keluar lagi uang dari pemerintah, tapi dari anggaran subsidi pupuk yang mencapai Rp 44 Triliun,” kata Zulhas saat kunjungan kerja ke Kios Cahaya Tani, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kamis (6/11).
Hal itu, ungkap Zulhas bisa terjadi karena ada perubahan sistem dari cost plus menjadi mark to market. Alhasil, anggaran subsidi pupuk bisa dihemat sampai Rp 8 Triliun. “Saya sangat mengapresiasi hal ini,” kata Zulhas.
Untuk memastikan hal itu, Zulhas meninjau berbagai fasilitas produksi Pupuk Indonesia grup. Di Jawa Barat, Zulhas mengecek kondisi pabrik dan stok pupuk bersubsidi di Pupuk Kujang. Zulhas juga meninjau langsung petani yang melakukan transaksi di kios Cahaya Tani, Desa Tamelang, Kabupaten Karawang.
“Dengan turunnya harga pupuk ini, petani bisa lebih hemat, karena biaya budidaya bisa berkurang,” ungkap Zulhas.
Turunnya harga pupuk bersubsidi sebanyak 20 persen disambut baik petani Indonesia. Karena kebijakan itu, para petani menjadi lebih semangat bertani.
“Petani lebih semangat karena dua hal, pertama, harga pupuk subsidi turun, kedua karena penyaluran pun lebih mudah. Sejak tahun 90-an belum pernah ada ceritanya harga turun, tapi di pemerintahan saat ini, harga pupuk turun. Dulu harga pupuk lebih mahal dari padi, sekarang harga pupuk lebih murah dari padi,” kata Otong Wiranta, Ketua KTNA Jawa Barat.
Menurut Otong, selain harga pupuk lebih murah, stok pupuk juga dijaga sedemikian rupa sehingga selalu tersedia untuk petani. “Stok pupuk selalu dijaga sedemikian rupa supaya sesuai alokasi dan kebutuhan petani,” ungkap Otong.
Pupuk Kujang, selaku anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero) terus menjaga keandalan produksi dan stok pupuk. Berdasarkan pendataan hingga Selasa, 4 November 2025, stok pupuk subsidi di Jawa Barat mencapai 70.255,9 Ton, terdiri dari NPK 22.239,3 Ton, Urea 45.819,8 Ton, dan Organik 2.196,8 Ton. Adapun serapan pupuk bersubsidi di Jawa Barat telah mencapai 575.645 Ton, terdiri dari Urea 379.877 Ton, NPK sebanyak 192.845 Ton, dan Organik 2.925 Ton. (asy)



