Merokok dan Begadang, Kebiasaan Buruk Ketua RT
DISKUSI KESEHATAN: Kader posyandu di Desa Kiarapayung sedang berdikusi tentang kesehatan dengan para ketua RT.
KLARI, RAKA – Para petugas Posyandu Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari, sedang sibuk memberikan pengarahan tentang prilaku hidup sehat kepada para ketua RT, agar dapat bekerja secara maksimal serta terhindar dari segala penyakit.
Ketua Posyandu Tulip 4 RT 02/01 Imas Sulastri mengatakan, pihaknya selaku petugas posyandu tidak hanya melayani ibu rumah tangga dan anak-anak saja. Pasalnya perangkat desa pun menjadi target dalam meningkatkan kualitas kesehatan. “Ya tidak harus bayi saja, apa salahnya kalau kita berbagi ilmu kepada perangkat desa juga,” ucapnya kepada Radar Karawang, Kamis (12/3)
Ia menambahkan, kebiasaan laki-laki khususnya ketua RT yang berada di Desa Kiarapayung, memiliki prilaku hidup tidak sehat salah satunya merokok. Dari hasil diskusi yang dilakukan, para ketua RT dapat menghabiskan rokok sampai puluhan batang. “Kalau sudah puluhan batang rokok, bayangkan saja berapa banyak asap rokok yang masuk, tentunya itu akan mengganggu dan akan mengalami kerusakan pada organ tubuh salah satunya paru-paru,” tambahnya.
Masih dikatakannya, para ketua RT juga memiliki kebiasaan bergadang dan makan tidak tepat waktu. Dia menyampaikan dampak yang akan ditimbulkan dari prilaku tersebut. “Yang pertama merokok dapat merusak organ tubuh, yang kedua begadang akan mengurangi waktu istirahat, sehingga daya tahan tubuh akan terganggu dan memudahkan segala penyakit menyerang,” katanya.
Ia meminta kepada para ketua RT untuk berhenti merokok. Menurutnya dampak asap rokok tidak hanya dirasakan olehnya, namun hal itu akan berdampak pula kepada keluarganya. “Sekarang mereka merokok di rumah, sedangkan di rumah ada anak dan istrinya apalagi kalau punya bayi, pokoknya itu sangat berbahaya,” akunya.
Ketua RT 10/04 Abdul Gopur Jaelani mengungkapkan, menurutnya rokok sudah menjadi bagian dari hidupnya. Pasalnya, dia merasakan pusing saat tidak menghisap rokok. Namun kini dia mulai mengurangi jumlah rokok yang dia isap dan menggantinya dengan permen. “Ya kalau behenti langsung sih susah, harus secara perlahan. Setelah dipikir-pikir juga memang berdampak pada kesehatan juga, saya sering batuk terus boros juga, mudah-mudahan saya bisa berhenti merokok dan uangnya bisa saya pakai untuk kebutuhan anak saya sekolah,” pungkasnya. (mal)