Meski tak Ikut Demo, Presma Unsika Dukung Aksi Demonstrasi Cipayung Plus
KARAWANG, RAKA – Presiden Mahasiswa Unsika Teguh Febriyana angkat bicara terkait demontrasi organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Karawang, Jumat sore kemarin. Ia mengapresiasi aksi demontrasi yang berujung penyegelab kantor bupati dan wakil bupati Karawang, setelah gagal menemui kedua orang pemangku jabatan tersebut.
“Menurut saya aksi yang dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Kabupaten Karawang ini patut diapresiasi dan didukung penuh oleh masyarakat Karawang,” ucapnya, Sabtu (23/5).
Presma yang belum genap setahun menjabat ini berpendapat mahasiswa selalu mengedepankan data dan fakta secara ilmiah. Hal itulah yang menjadi landasan bagi mahasiswa ketika mengawal dan mengkritisi suatu kebijakan pemerintah.
Terlebih jika aksi mahasiswa dilakukan sampai turun ke jalan yang berarti masalah tersebut dianggap serius.
“Melihat dari poin-poin tuntutan yang dibawa oleh Aliansi Cipayung Plus Karawang juga menurut saya sangat representatif mewakili keresahan masyarakat Karawang,” ujarnya.
Adapun tuntutan yang disampaikan dalam demontrasi kemarin adalah memaksimalkan rapid test masal diseluruh desa di Karawang secara masif. Mereka juga menginginkan Pemda Karawang membuka data bantuan sosial melalui media IT yang mudah diakses lengkap dengan lama pengaduan.
Begitupun dengan rincian sumber anggaran dan realisasinya mesti ditampilkan dan diperbarui secara berkala pada laman satgas Covid-19 Kabupaten Karawang.
“Bantuan sosial yang menjadi kewajiban perusahaan mesti ditampilkan jumlahnya, nama perusahaannya, bentuknya berupa apa, data dan target distribusinya juga harus jelas seperti apa,” tutuer Teguh.
Iasendiri setuju dengan tuntutan lainnya diantaranya optimalisasi PSBB dengan menambah jumlah personil yang bertugas baik dalam bidan keamanan maupun sosialisasj yabg tersebar di seluruh titik keramaian di Karawang. Optimalisasi pendistribusian Jarigan Pengamanan Sosial (JPS) Kabupaten Karawang juga menjadi sorotan yang menurutnya menimbulkan kerumunan dalam pendistribusian, mesti ada petugas teknis yang mengantar langsung ke masing-masing rumah masyarakat.
Terakir mereka juga menginginkan agar bupati dan wakil bupati Katawang serius dan menunjukan sikap yang profesional dalam menjalankan amanah rakyat. Disharmonisasi yang terlihat pada perbedaan pandangan bupati dan wakilnya dalam beberapa kebijakan telah menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya di banyak aspek, terlebih dalam hal penanganan covid-19.
“Meskipun saya tidak ikut turun langsung di aksi tersebut, saya mendukung penuh perjuangan yang dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa yang tergabung di Cipayung Plus, seandainya pun kegiatan kampus Usika tidak diliburkan, mungkin ribuan mahasiswa Unsika juga akan ikut turun aksi,” pungkasnya. (nce)