RAWAMERTA, RAKA – Tidak mudah untuk bisa mengentaskan angka kemiskinan di pedesaan. Pasalnya, banyak faktor yang harus dibenari, terutama berkaitan dengan pola pikir dan sarana pendukung.
Menurut Kades Sukamerta Agus Hasan Bisri, jumlah penduduk yang mencapai 5.700 jiwa, dan jumlah DPT mencapai 4.600 jiwa, tinggal 15% lagi masyarakatnya yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. “Kira-kira ada 15% lagi, tapi alhamdulillah tidak ada yang parah sampai rumahnya hancur atau roboh, karena masyarakat atau aparat desa akan langsung lapor kalau ada keluhan,” ujarnya, kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, selain pembangunan infrastruktur, 15 % masyarakatnya yang berada di bawah garis kemiskinan ini merupakan salahsatu Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah desa. Meskipun sulit, namun pemerintah Desa Sukamerta mengaku akan terus berusaha agar 15 % masyarakatnya bisa hidup di tarap yang sejahtera. “Kita rencanakan memebri bantuan berupa usaha, supaya bisa dikelola,” katanya.
Menurutnya, BUMDes dengan beternak ikan lele yang rencananya akan dibentuk di tiap kedusunan dan RT ini menjadi salahsatu solusi. Dimana, masyarakat sendiri yang akan mengelola peternakan lele tersebut melalaui permodalan BUMDes yang telah disediakan. “Kalau memang bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah desa akan siap menampungnya. Dan mudah-mudahan ini menjadi solusi,” katanya.
Salah seorang warga Desa Sumurbatu, Ecah (45), mengaku senang jika pemerintah desa ingin memberikan jenis usaha yanh sifatnya berkala. Artinya, bukan hanya bantuan selewat yang akam habis dalam jangka waktu yang sebentar. “Kalau bantuan jenis usahakan bisa manjang sampai ke depannya,” akunya.
Ia pun mengaku salahsatu keluarga pemerima manfaat atau yang sering mendapat bantuan dari pemerintah desa. Bukan tak mensyukuri, karena memang bantuan tersebut bisa di rasakan langsung oleh anggota keluarganya. “Tapi akan beda ceritanya jika pemerintah desa memberi bantuan berupa usaha yang bisa dijalankan,” pungkasnya.(rok)
