300 Personel Gabungan Amankan 41 Gereja
KARAWANG, RAKA – Mengamankan peringatan Kenaikan Isa Al Masih di 41 gereja yang tersebar di berbagai daerah di Karawang, sebanyak 300 personel gabungan TNI-Polri diterjunkan, Kamis (18/5).
“Kami dari Polres Karawang bersama rekan TNI, Kodim 0604 melakukan kunjungan untuk pengecekan kegiatan pengamanan peribadatan kenaikan Isa Al-Masih di wilayah Kabupaten Karawang,” ujar Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Ia memastikan kegiatan ibadah dilakukan secara aman dan kondusif. Wirdhanto berharap masyarakat dapat mengedepankan sukacita dan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam tahun politik sekarang pun pilihan masyarakat jangan sampai menimbulkan perpecahan. “Jadi kami menyampaikan beberapa arahan, bahwa sejumlah keuskupan Bandung saat ini temanya adalah sukacita dalam kehidupan berbangsa. Disitu mengedepankan kesadaran dan solidaritas dari jemaat dalam kehidupan berbangsa. Ini yang paling penting, apapun pilihannya. Persatuan, cinta kasih, sukacita harus dikedepankan untuk mewujudkan kedamaian khususnya di tahun politik 2024,” tambahnya
Stefanus Budi Saptono, Wakil Pastur Gereja Kristus Raja Karawang memaparkan, ada sebanyak 4.100 orang jemaat di gereja tersebut. Kemudian untuk jadwal Misa dibagi menjadi 3 kali, pertama pada pukul 06.00 dengan jumlah jemaat 400 orang. Misa kedua terlaksana pada pukul 08.30 dengan jumlah jemaat 1000 orang dan ketiga pukul 18.00 dengan jumlah jemaat 600 orang. “Kebetulan gereja katolik mengadakan tiga kali ibadah, jam 6 pagi diikuti 400 jemaat, jam 8.30 diikuti 1000 jemaat dan sisanya di jam 6 sore kurang lebih ada 600 jemaat,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, agar jemaat dapat menerapkan persatuan, cinta kasih, sukacita dan perdamaian dari firman yang telah diberikan. Ia pun menyatakan agar setiap jemaat memperoleh penyertaan dari Tuhan di setiap langkah kehidupan. “Kegiatan Isa Al-Masih berkaitan dengan penyertaan Tuhan untuk umatnya. Umatnya juga di tengah-tengah kehidupan, diharapkan bisa semakin semangat dengan penyertaan dan peneguhan. Yang penting adalah perjuangan umat untuk sampai pada pemahaman Allah yang menyertai kita itu siap dalam keadaan suka dan duka. Kita harus mengedepankan suka cita terutama dalam berbangsa,” tutupnya. (nad)