Potensi Penularan Corona di Acara Hajatan
SOSIALISASI: Dokter Puskesmas Adiarsa berikan pemahaman kepada masyarakat yang akan menyelenggarakan hajatan. Mereka wajib menerapkan protokol kesehatan sejak acara dimulai sampai selesai.
Penyelenggara Wajib Taati Protokol Kesehatan
KARAWANG, RAKA – Puskesmas Adiarsa memberikan konseling protokol kesehatan kepada warga Kecamatan Karawang Timur yang hendak menggelar hajatan. Mereka mesti mengikuti konseling ini sebagai salah satu syarat mendapatkan izin menggelar hajatan yakni adanya surat rekomendasi dari puskesmas.
“Ini hasil kesepakatan dalam rapat minggon kecamatan, teknisnya kelurahan yang mendata dan membawa mereka ke puskesmas,” terang Kepala Puskesmaa Adiarsa drg. Veronica Maulana, Minggu (9/8).
Vero sapaan akrabnya menyampaikan, konseling tersebut sebagai upaya preventif mencegah terjadinya penularan corona dari acara hajatan. Hal ini juga menindaklanjuti edaran bupati perihal protokol kesehatan dalan penyelenggraan hajatan. “Kami menambahkan bahwa yang mau hajatan itu mesti konsultasi dengan puskesmas,” tambahnya.
Ia menegaskan konseling ini mesti diikuti oleh penyelenggara dan tidak bisa diwakilkan dengan harapan agar mereka memahami betul protokol kesehatan yang mesti diterapkan sejak awal hingga akhir acara. Misalnya mengenai tindakan penyemprotan disinfektan, mereka mesti tahu apa saja yang disemprot disinfektan dan kapan waktu tepat hal tersebut dilakukan baik sebelum atau sesudah hajatan selesai.
Hal lain adalah perihal penyediaan hand sanitizer dan penempatannya yang strategis. Hal ini menjadi sangat penting sebab meskipun telah diimbau untuk tidak bersalaman ada kemungkinan tamu secara reflek melakukannya. Begitupun dalam penyajian makanan, jika dilakukan prasmanan, maka mesti ada petugas khusus yang melayani para tamu. Hal ini agar para tamu tidak mengambil makanan sendiri dimana akan terjadi pemakaian sendok bersamaan yang meningkatkan resiko penularan corona. “Tolong mobilisasi tamu undangan juga diatur, kapan besan, kapan temannya mempelai, agar jaga jarak bisa tetap diterapkan,” jelasnya.
Penyelenggara juga mesti menyediakan masker tak terkecuali untuk anak-anak. Kesehatan anak inilah yang menurutnya kerap dilupakan penyelenggara hajatan maupun para tamu. Vero menyampaikan pencegahan corona pada prinsipnya adalah menghindari kerumunan, namun hal sebaliknya terjadi pada hajatan. Sebab itu penyelanggara mesti betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Dan yang tak kalah penting adalah kesadaran dan kedisiplinan tamu undangan.
Masih dikatakannya, konseling ini telah berjalan sehak awal Juli lalu dengan jumlah peserta konseling sampai saat ini sekitar 50 orang. Ia melihat masyarakat merespon positif konseling ini meskipun awalnya nampak takut hajatan merekaa dibatalkan. Setelah konseling mereka akan menandatangani surat perjanjian pertanggungjawaban jika terjadi sesuatu baik itu adanyaa penularan corona maupun hal lainnya seperti keracunan makanan. “Kalau diketahui ada yang tertular corona dari acara hajatan itu, bentuk pertanggungjawabannya penyelenggara mesti menyedikan kebutuhan logistik pasien dan dan keluarganya saat menjalani karantina,” pungkasnya. (din)