BISNISMETROPOLIS

Marak Tawaran Kredit dan Pembiayaan

Pelajari Dulu Manfaat dan Kewajibannya Sebelum Ambil Keputusan

Kemudahan dalam mendapatkan dana seringkali tidak sejalan dengan kemudahan mengelolanya. Saat plafon atau estimasi dana diterima diberikan, kita kerap terbuai untuk mengambilnya semaksimal mungkin, tanpa berhitung seberapa besar sebenarnya kebutuhan yang kita miliki.
Alhasil, saat sudah terlanjur mengajukan pinjaman, baru terasa bahwa cicilannya terlalu berat dan besar. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, penting bagi Anda untuk mengetahui lima tips bijak dalam mengajukan pinjaman berikut ini:

  1. Pahami Dulu Kondisi Keuangan Anda Sebelum Pinjaman Diajukan

Tujuan mengajukan pinjaman sudah ditentukan. Namun, Anda tetap harus mengetahui kemampuan keuangan Anda. Jangan sampai sudah terlanjur mengajukan utang sejumlah tertentu, ternyata cicilannya terlalu besar dan panjang dan berakibat Anda tidak mampu melunasinya.

“Memahami bahwa utang harus dibayar sehingga harus hati-hati dan disesuaikan dengan kemampuan. How? Pahami batasan kemampuan berutang sesuai dengan konsep pengelolaan keuangan yang baik. Misal, rumusan 40 persen untuk kebutuhan, 10 persen alokasi sosial, 30 persen untuk utang, dan 20 persen alokasi untuk investasi. Cek legalitas pemberi utang atau pembiayaan via website OJK (Otoritas Jasa Keuangan), atau Kontak 157 atau nomor WA 081 157 157 157), termasuk memastikan telah membaca hak dan kewajiban manfaat dan risiko,” kata Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Kristianti Puji Rahayu.

  1. Gunakan Pinjaman untuk Kebutuhan Produktif

Evaluasi dengan baik kebutuhan Anda. Apakah untuk kebutuhan yang benar-benar penting? Ataukah hanya untuk membeli layanan atau barang konsumtif dan tidak memiliki manfaat yang besar dalam jangka panjang?

Contoh, Anda butuh dana Rp5 juta. Namun dengan kriteria yang Anda miliki, Anda berhak mendapatkan fasilitas kredit sebesar Rp25 juta. Tanpa berpikir panjang, Anda menyetujui untuk mengambil fasilitas secara maksimal yang rencananya akan Anda gunakan untuk keperluan lain seperti berwisata, membeli barang yang bukan kebutuhan Anda, dan lain sebagainya. Inilah yang membuat tak sedikit orang yang menyalahgunakan produk keuangan tersebut dan terjerat untuk masalah yang sebetulnya diciptakan oleh Anda sendiri.

  1. Atur Kelolaan Keuangan dan Belajar Berhemat

Ketika Anda memiliki beban utang, maka Anda perlu mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan yang tidak penting dan bukan prioritas. Saat sikap ini sudah menjadi kebiasaan, maka secara otomatis arus keuangan Anda juga akan menjadi lebih sehat.

  1. Pastikan untuk Membayar Cicilan Tepat Waktu

Membayar cicilan pinjaman dengan tepat waktu merupakan sebuah kewajiban. Dengan disiplin melunasi tagihannya, Anda akan terhindar dari risiko ditagih, risiko membayar denda keterlambatan yang berpotensi menjadi pemicu rusaknya arus keuangan, dan yang paling penting, terhindar dari citra buruk saat barang jaminan Anda disita oleh Bank atau perusahaan kredit sebagai akibat dari tunggakan Anda.

  1. Patuhi Perjanjian Kerjasama Kredit atau Pembiayaan Anda

Saat kondisi mendesak atau tidak memungkinkan Anda untuk membayar tagihan, komunikasikanlah hal ini kepada perusahaan penyedia layanan keuangan Anda. Diskusikan jalan keluar apa yang dapat ditempuh kedua belah pihak. Jangan biarkan catatan kredit Anda jelek karena akan merugikan Anda sendiri di kemudian hari.

Salah satu perusahaan pembiayaan yang mudah Anda jumpai di kota-kota Anda dan selalu siap membantu adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance).

“BFI Finance adalah Perusahaan yang mengutamakan dan mematuhi Good Corporate Governance. Kami mengikuti tiap arahan, kebijakan dan ketentuan yang diberikan oleh pemerintah sebelum menerapkan suatu kebijakan dalam Perusahaan, maupun kebijakan kami atas konsumen. Untuk itu kami berharap adanya kerjasama yang baik dengan para konsumen kami,” ujar Sudjono, Finance Director BFI Finance.

Informasi terkait BFI Finance dapat dengan lengkap ditemukan di www.bfi.co.id. #SelaluAdaJalan untuk masa depan yang lebih baik. (rls)

Related Articles

Back to top button
Verified by MonsterInsights