Akhirnya Stasiun Kereta Cepat Karawang Diresmikan
KARAWANG, RAKA – Setelah melalui proses pembangunan cukup panjang, akhirnya stasiun kereta cepat di Kabupaten Karawang diresmikan pada Selasa (24/12) pukul 16.00. Peresmian dihadiri oleh sejumlah kementerian dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia.
Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama KCIC mengatakan, program kereta cepat di Indonesia merupakan bentuk penanaman modal asing.
Hasil kepemilikan dibagi sebesar 60 persen untuk BUMN Indonesia dan 40 persen untuk BUMN Tiongkok. Saat ini lebih dari 7 juta orang yang menggunakan kereta cepat.
Selain itu untuk jalur yang digunakan telah mencapai angka 142 kilometer dengan jumlah kereta sebanyak 48 unit.
“Saat ini sudah berhasil menjalankan kereta cepat Jakarta-Bandung sejauh 142 kilometer jalur dan mengoperasikan hampir 48 KA per hari. Sejak dioperasikan kereta cepat woosh sampai dengan hari ini sudah mengangkut lebih dari 7 juta penumpang,” tambahnya.
Pengoperasian awal kereta hanya dilayani dari 3 stasiun, satu stasiun di Jakarta dan dua di Bandung, namun kini bertambah satu stasiun yang digunakan. Sementara itu untuk data penumpang terbanyak terdapat di Bulan Juli.
“Pada saat awal mengoperasikan penumpang baru di 14.000 dengan 8 KA, bulan Desember saja di atas 21.000 penumpang dalam satu hari. Di bulan Juli mencapai 24.000 penumpang satu hari, kita berharap jumlah penumpang akan terus naik. Dilayani dari 3 stasiun, Halim, Padalarang dan Tegalluar, setelah pembukaan stasiun Karawang hari ini lengkap sesuai dengan arahan dari Menko, Menteri Perhubungan agar segera membuka stasiun Karawang,” imbuhnya.
Meski lokasi stasiun jauh dari pusat Kota Karawang, namun KCIC telah menyediakan shuttle bus gratis yang dapat digunakan oleh masyarakat. Selain itu, bekerjasama dengan Blue Bird untuk jasa transportasi menuju stasiun.
Baca Juga : Curanmor Dominasi Kejahatan Sepanjang Tahun 2024
“Saat ini untuk menuju pusat komersial di sekitar Karawang terhubung dengan jalan raya Pangkalan, jalan Raya Pasar Jati tapi kami yakinkan untuk menuju ke pusat kota Karawang hanya ditempuh 30 menit. Sudah ada shuttle bus yang melayani gratis menuju Grand Outlet dan Villagio, akan ada fasilitas transportasi Blue Bird,” lanjutnya.
Jumlah kereta akan mengalami penambahan menjadi 62 unit awal 2025. Sementara itu ke depan untuk kereta yang akan berhenti di Stasiun Karawang akan menjadi 31 unit.
“Tahap 1 akan ada 20 KA per hari yang akan berhenti di stasiun Karawang dan tahap ke dua direncanakan di tanggal 1 Februari bertambah menjadi ada 62 per hari dan akan ada 31 KA yang akan berhenti di Stasiun Karawang. Sesuai proyeksi 3.000 sampai 5.000 penumpang dengan kondisi akses jalan saat ini bisa kita jalankan. Ke depan akan ada akses Deltamas, THK,” terangnya.
Menteri Koordinasi Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan, di tahun 2025 Pemerintah Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan untuk akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat di Karawang untuk meningkatkan jumlah penumpang dari wilayah Karawang.
“Ini menjadi babak baru dalam perkereta apian Indonesia, diharapkan dengan dibukanya Stasiun Karawang dapat mengangkut ribuan penumpang. Jika sudah terintegrasi kan secara utuh akses jalan menuju stasiun maka bisa bertambah lagi jumlah penumpang. Kita berusaha untuk mempercepat proses pembangunan akses jalan di tahun depan,” ungkapnya.
Sementara itu Kuswandi, penumpang kereta cepat woosh mengaku masih perlu adanya peningkatan akses lainnya untuk di Stasiun Kereta Cepat Karawang. Dirinya bersama dengan istri dan 3 orang anak sengaja menggunakan Whoosh untuk pergi liburan ke Bandung.
“Sengaja naik Whoosh karena permintaan anak dalam rangka liburan sekolah. Saya bersama dengan keluarga mau ke Bandung. Stasiun ini perlu dikembangkan untuk akses lainnya,” tutupnya. (nad)