Anak SMP jadi Pengedar
RUMAH SINGGAH: Yoga Yodaswara bersama rekannya bantu pecandu narkoba untuk sembuh.
Awalnya Coba-coba, Lalu Ketagihan
KARAWANG, RAKA – Peredaran narkotika di Karawang sudah banyak masuk ke kalangan pelajar, bahkan pelajar yang masih duduk di bangku SMP pun sudah ada yang jadi pengedar.
Kepala BNNK Karawang AKBP M Yulian mengatakan, berdasarkan hasil pendeteksian dini oleh Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Karawang terdapat pelajar SMA yang terindikasi menjadi pengedar. Hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan terhadap handphone para pelajar. Pada saat diperiksa, ditemukan riwayat percakapan dari pemilik hp tersebut yang terindikasi merupakan percakapan transaksi bisnis haram tersebut. “Ada beberapa pelajar yang kita ketahui dari pesan whatsappnya seperti transaksi. Bahkan hasil pengungkapan Satnarkoba Polres Karawang juga ada pelajar SMP yang jadi pengedar,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (25/6).
AKBP M Yulian juga mengatakan, pihaknya mengajak kaum milenial dari kalangan pesantren untuk bersama memerangi peredaran narkotika di Karawang. Karena peredaran narkotika tidak hanya terjadi di kalangan pelajar sekolah umum, ada juga potensi barang tersebut beredar di kalangan pelajar yang sedang menuntut ilmu agama. “Mereka harus tahu bahwa peredaran narkotika ada kemungkinan terjadi di kalangan pelajar yang sedang menuntut ilmu agama,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Home Recovery atau rumah singgah pecandu narkoba Cikampek Yoga Yodaswara mengatakan, sebagian besar pecandu narkoba terjerumus ke jurang hitam karena dekat dengan lingkungan pecandu, bulliying, gaya hidup dan korban broken home atau karena perpecahan rumah tangga orang tuanya. “Awalnya coba-coba dan sebagai pelarian untuk menenangkan pikiran, hingga akhirnya terbiasa, sehingga menjadi kebutuhan untuk dikonsumsi. Kebanyakan pasien yang datang kesini pengguna napza jenis sabu dan sinte,” terangnya.
Menurutnya, untuk pengobatan pecandu tidak mudah. Memerlukan waktu bertahun-tahun dan itu pun tergantung keinginin orang tersebut. “Tidak bisa berhenti sekaligus, ada proses yang harus dilakukan. Caranya dengan meghindari lingkungan pengguna narkoba dan spritual,” ungkapnya di sekterariat home recovery di Desa Cikampek Pusaka, Kecamatan Cikampek.
Ditambahkan Yoga, pecandu yang datang ke tempatnya rata-rata berusia di atas 20 tahun. Dia meminta kepada pemerintah untuk lebih insten dalam mensosialisasikan bahaya narkoba. “Untuk mengurangi pengguna narkoba, alihkan dana perang narkoba untuk kesehatan banyak nyawa. Sebab, narkoba tidak bisa perangi, tapi oknumnya yang harus diperangi,” pungkasnya. (nce/acu)