dr. Fitra Hergyana
KARAWANG, RAKA- Kabar baik bagi masyarakat, virus corona bisa dikalahkan dengan penanganan yang baik. Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Karawang mencapai 84,51%. Kemarin, ada 156 orang yang sembuh.
Juru bicara Satgas Covid-19 dr. Fitra Hergyana mengatakan, angka kesembuhan Karawang sebesar 84,51% dari total warga Karawang yang terpapar virus corona yakni 9.379 orang, dengan rincian 1.134 dalam perawatan, sembuh 7.927 orang dan meninggal 318 orang. “Hari ini yang sembuh 156 orang. Sementara 5 orang meninggal dunia,” ujarnya, Kamis (28/1).
Ia menjelaskan, dari jumlah tersebut klaster industri menjadi penyumbang paling tinggi. Dengan total 3.039 karyawan yang positif. Disusul dari klaster keluarga total 2.614 orang. “Klaster keluarga ini juga tidak terlepas dari klaster industri. Jadi pasien dari industri menularkan anggota keluarganya,” ujar Fitra.
Salah satu pasien yang sembuh, Camat Cilamaya Wetan Basuki Rachmat menuturkan, ketika masyarakat bisa mematuhi aturan dan anjuran dari ahli, dalam hal ini dokter atau Dinas Kesehatan, ia yakin virus corona bisa dihadapi. “Saya tegaskan, ikuti saja anjuran dari para dokter dan ikuti aturannya. Karena segala sesuatu harus dilakukan oleh ahlinya.
Alhamdulillah sekarang saya sudah beraktifitas seperti biasa,” paparnya.
Ketika dinyatakan positif Covid-19, ia hanya bisa pasrah dan mengikuti semua anjuran dokter saat diisolasi di salah satu hotel. Di masa karantina, tak banyak yang ia lakukan selain makan, istirahat yang cukup, minum vitamin disertai olahraga. Tidak lupa juga dengan ibadah dan proses mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Sepekan berlangsung, ia dan masyarakat lainnya rutin melakukan itu sesuai dengan perintah dokter. Sambil menunggu waktunya dites ulang, ia coba terus terapkan pola hidup sehat sesuai kebutuhan tubuh. “Saya akui memang menakutkan corona itu, tapi jangan pernah berpaling dari ‘titah’ dokter. Ikuti aja alurnya, apalagi saat di karantina. Saya harus patuh pada aturan untuk disembuhkan. Alhamdulillah, akhirnya bisa sembuh seperti biasa,” katanya senang. (dis/rok)