Antisipasi Pemudik Curi Start, Cek Poin Bakal Diperketat
CEK POIN: Gerbang Tol Karawang Barat salah satu titik cek poin di Karawang.
KARAWANG, RAKA- Meski masih awal puasa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang sudah melakukan antisipasi arus mudik 2021. Karena mudik dilarang, pemkab akan memperketat penjagaan disejumlah titik yang biasa dilintasi pemudik. Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh menuturkan, akan mengecek seluruh persiapan di 14 titik cek poin yang menjadi jalur alternatif para pemudik. “Hari ini kita matangkan untuk persiapan jelang lebaran di 14 cek poin. Jangan sampai kecolongan,” katanya, Senin (19/4).
Mengingat mobilitas masyarakat akan meningkat dalam rangka menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun 2021, lanjut Aep, ia meminta untuk semua masyarakat utamanya gugus desa dalam wilayah kecamatan agar dapat lebih berperan dan serta mendirikan posko gugus Covid di desa masing – masing, tujuannya agar dapat memonitor aktivitas masyarakat. Selanjutnya, Aep juga mengevaluasi penanganan vaksin massal di puskemas terutama bagi para lansia. Menurutnya, antusias para lansia untuk disuntik vaksin sangat tinggi. “Dinas Kesehatan harus bisa memastikan ketersediaan vaksin,” paparnya.
Terpisah, anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah mewaspadai pemudik colong start. Sebab, berdasarkan pengalaman beberapa libur panjang sebelumnya, kasus positif Covid-19 naik signifikan. “Harus diwaspadai potensi mudik di luar ketentuan resmi, karena akan mengancam pertahanan kesehatan kita. Kasus di India harus menjadi cermin kita bersama,” kata Rahmad.
Penderita Covid-19 di India meledak dengan 100 ribu kasus baru per hari. Pemicunya diduga euforia masyarakat yang berlebihan setelah pemerintah berhasil memberikan vaksin kepada masyarakat dalam jumlah cukup besar. Menurut Rahmad perlu langkah dan antisipasi nyata dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat untuk menghindari peningkatan kasus Covid-19 seperti di India. Salah satu caranya: mematuhi larangan mudik. Rahmad mengingatkan pandemi setiap saat bisa meledak jika masyarakat lengah dan abai terhadap ketentuan pemerintah. “Bila nekat mudik, perlu langkah tegas dari aparat desa dan petugas keamanan untuk melarang masuk wilayah tujuan. Bila nekat, ya diminta pulang lagi,” tutur Rahmad. (dis/asy/jpg)