Biji Pohon Trembesi Diolah jadi Tempe Basiah
TELAGASARI,RAKA- Mahasiswa dan dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama Komunitas Wanita Tani (KWT) Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari, memperkenalkan produk penganan baru, yaitu keripik tempe basiah, yang terbuat dari biji trembesi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, melibatkan mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Unsika, serta ibu-ibu anggota KWT PEKKA di Kabupaten Karawang, kegiatan ini juga dihadiri oleh Rustini dari Yayasan PEKKA sebagai narasumber. Produk yang disosialisasikan tempe basiah, dibuat dari biji trembesi, bukan kedelai. Nama basiah diambil dari istilah lokal untuk pohon biji trembesi. Dalam konteks kelangkaan kedelai yang dialami Indonesia pada tahun 2022, biji trembesi menjadi alternatif yang menarik karena kandungan proteinnya bahkan lebih tinggi dari kedelai.
Dosen Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Unsika Fatimah Azzahra, yang juga merupakan ketua tim kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. “Kegiatan ini mengandung makna SDGs yaitu peningkatan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Saya harap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para ibu-ibu, karena mereka memiliki peran penting dalam urusan makanan sehari-hari,” ujar Fatimah Azzahra.
Keripik tempe basiah diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi positif bagi ibu-ibu PKK, KWT Pekka, serta masyarakat Desa Cadaskertajaya. (asy)